Peringati 71 Tahun Bom Hiroshima, PM Jepang Serukan Dunia Tanpa Senjata Nuklir
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe bertekad untuk mengupayakan dunia tanpa senjata nuklir.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, HIROSHIMA -- Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe bertekad untuk mengupayakan dunia tanpa senjata nuklir. Sehingga perdamaian abadilah yang terwujudkan.
Hal itu Abe tegaskan dalam berpidatonya di Hiroshima untuk memperingati 71 tahun peristiwa bom atom di kota itu, Sabtu (06/08/2016).
Di sela pidatonya, Abe pun menyinggung kunjungan Presiden Ameriksa Serikat (AS) Barack Obama sebagai presiden AS pertama yang tengah menjabat yang berkunjung ke Hiroshima. Kunjungan itu terjadi pada bulan Mei lalu.
Abe katakan Obama sebagai pemimpin satu-satunya negara yang pernah menggunakan senjata nuklir itu melihat kenyataan yang terjadi akibat bom atom.
Karena itu Obama, kata Abe, mendesak negara-negara yang memiliki senjata nuklir agar memiliki keberanian untuk mencapai dunia yang bebas senjata nuklir.
Abe menyakini pidato Obama memberi harapan bagi orang di seluruh dunia.
Untuk itu pula Abe mengatakan Jepang, sebagai satu-satunya negara yang pernah dijatuhi bom atom, akan mematuhi tiga prinsip non-nuklir.
Yaitu sambung Abe, tidak memiliki, tidak membuat, dan tidak membawa masuk senjata nuklir.
Ia tegaskan, Jepang akan terus menekankan pentingnya mempertahankan dan mendorong kerangka kerja Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir.
Lebih lanjut Abe akan mengimbau kerja sama dari semua negara, baik yang memiliki maupun yang tidak memiliki senjata nuklir dalam upaya menciptakan dunia yang bebas senjata nuklir.
Bahkan ia akan mendesak para pemimpin dunia dan generasi muda agar belajar mengenai derita akibat bom atom.
Ia berjanji melanjutkan dukungan bagi para korban selamat bom atom di Jepang yang semakin lanjut usia.
71 Tahun Hirosima
Warga Hiroshima menandai 71 tahun sejak Amerika Serikat menjatuhkan bom atom pada masa Perang Dunia II.
Perdana Menteri Shinzo Abe bersama dengan sekitar 50.000 orang lainnya menghadiri upacara peringatan di Taman Peringatan Perdamaian pada hari Sabtu (06/08/2016). Perwakilan dari 91 negara turut hadir.