Asosiasi Tunanetra Jepang Ingin Pintu Segera Dipasang di Platform Kereta Api
Tanaka merasa jarak lebar 3 meter platform masih sempit untuk berjalan bersama anjing
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Setelah kasus meninggalnya tunanetra (55) di platform kereta api stasiun bawah tanah Aoyama Itchome Tokyo, 15 Agustus lalu, membuat 4 anggota Asosiasi Tunanetra Tokyo melakukan penyidikan hari ini, Kamis (18/8/2016).
"Setelah kami selidiki memang di sini perlu segera dibuatkan pintu pembatas antara kereta api dengan platform," ujar Shoji Tanaka (70), salah seorang anggota asosiasi tersebut.
Tanaka merasa jarak lebar 3 meter platform masih sempit untuk berjalan bersama anjing pemandu, jadi tetap harus membuat pintu pembatas dengan kereta api.
Siang tadi Tanaka dibantu pula oleh staf Station untuk berjalan di platform stasiun kereta jalur Ginza yang ada di daerah Minatoku Tokyo tersebut.
Namun Tanaka tetap saja merasa sangat was-was atas jalur lebar platform tersebut, apalagi saat kereta api datang memasuki stasiun tersebut.
Seorang tunanetra usia 55 tahun jatuh ke jalur kereta api stasiun Aoyama Itchome 15 Agustus sore sepulang kerja bersama anjing pemandunya.
Orang itu ditabrak kereta api, lalu meninggal. Tetapi beruntung anjingnya selamat hingga kini.