Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tembak Pengemudi Tuna Rungu, Polisi AS Dinonaktifkan

Polisi itu meminta pengemudi tersebut menghentikan mobilnya karena melampaui batas kecepatan

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Tembak Pengemudi Tuna Rungu, Polisi AS Dinonaktifkan
Mirror
Daniel Harris (29), penyandang tuna rungu yang tewas ditembak seorang polisi lalu lintas di Carolina Utara, AS. 

TRIBUNNEWS.COM, MIAMI -- Pemerintah negara bagian North Carolina, AS, Senin (22/8/2016), mengatakan tengah menggelar investigasi terkait penembakan seorang pengemudi tuna rungu oleh seorang polisi.

Polisi itu meminta pengemudi tersebut menghentikan mobilnya karena melampaui batas kecepatan. Namun, karena tak berhenti polisi itu melepaskan tembakan yang menewaskan si pengemudi.

Daniel Harris (29), yang hanya menggunakan bahasa isyarat untuk berkomunikasi, terlibat kejar-kejaran sejauh 13 kilometer dengan anggota polisi lalu lintas Jermaine Saunders pada Kamis pekan lalu.

Kejar-kejaran itu berawal dari ruas jalan antarnegara bagian dan berakhir di luar kediaman Harris di kota Charlotte, demikian dilaporkan stasiun televisi WSOC.

"Saat Harris keluar dari mobil di dekat kediamannya muncul sebuah 'situasi' yang membuat Saunders melepaskan tembakan," kata juru bicara Satuan Polisi Lalu Lintas Carolina Utara, Sersan Michael Baker.

Akibat tembakan itu, Harris tewas seketika dan saat jasadnya diperiksa tak ditemukan senjata apapun dari tubuh Harris.

Sebagai bagian dari investigasi, Saunders kini dinonaktifkan sambil menunggu penyidik menyelesaikan pekerjaan memeriksa berbagai barang bukti.

Berita Rekomendasi

Sementara itu, para tetangga Harris menyebut penembakan yang dilakukan Saunders itu sama sekali tak bisa diterima.

"Dia bahkan tak bisa mendengar suara sirene, dia tak bisa mendengar apapun. Kalian mencoba menghentikan mobil milik seseorang yang tuli, mereka orang berkebutuhan khusus," kata Mark Barringer, salah seorang tetangga.

Kini, keluarga Harris tengah menggalang dana lewat internet untuk membiayai pemakaman pria tersebut.

"Jika ada uang tersisa maka akan digunakan untuk mendirikan yayasan untuk mengedukasi dan menyediakan pelatihan khusus bagi para penegak hukum untuk menangani penyandang tuna rungu," demikian tertera dalam laman penggalangan dana YouCaring.com.

Keluarga Harris berharap mereka bisa mengubah sistem pendaftaran kendaraan bermotor sehingga polisi langsung mengetahui pemilik mobil adalah penyandang tuna rungu dari nomor polisi sebuah mobil.

"Dengan perubahan ini, maka Daniel (Harris) akan menjadi pahlawan bagi komunitas tuna rungu," ujar keluarga mendiang.

Sejauh ini pihak keluarga sudah berhasil mengumpulkan dana sebesar 10.000 dolar AS atau lebih dari Rp 130 juta. (AFP)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas