Pentagon Habiskan Miliaran Dolar AS Pasok Senjata ke Irak dan Afghanistan
Setidaknya dilaporkan 949.582 senjata diberikan kepada pasukan keamanan di Irak.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
![Pentagon Habiskan Miliaran Dolar AS Pasok Senjata ke Irak dan Afghanistan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/seorang-tentara-angkatan-darat_20160827_174650.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Pentagon, sebutan untuk Kementerian Pertahanan AS, telah menghabiskan uang miliaran dolar sejak 2001 untuk menyalurkan kira-kira lebih dari satu juta senapan, pistol, dan senapan mesin ke Irak dan Afghanistan.
Demikian dilaporkan TIME, Jumat (26/8/2016) berdasarkan laporan terbaru oleh sebuah lembaga penelitian nirlaba dan kelompok advokasi aksi kekerasan bersenjata yang berbasis di London, Action on Armed Violence.
Setidaknya dilaporkan 949.582 senjata diberikan kepada pasukan keamanan di Irak.
Dan setidaknya 503.328 senjata diberikan kepada kekuatan-kekuatan lokal di Afganistan.
Jika angka itu benar, maka Amerika Serikat mengekspor lebih dari jumlah anggota Angkatan bersenjata Afghanistan, yang berjumlah kira-kira 355.000 tentara, polisi, dan airmen pada Februari tahun 2015, menurut laporan terbaru NATO.
Jumlah persenjataan yang dikirim ke Irak juga jauh melebihi ukuran kekuaran militer aktif di negara itu dan paramiliter, yakni 209,000, menurut International Institute for Strategic Studies 2016 keseimbangan laporan militer.
Sampai sekarang, Pentagon belum memberikan keterangan rinci mengenai hal itu.
Alhasil para peneliti menghabiskan waktu bertahun-tahun menjelajahi beberapa database untuk bisa mengestimasi, daftar umum kontrak Pentagon, daftar kontraktor pemerintah yang lebih luas dan beberapa laporan pengeluaran militer.
Mereka akhirnya menghitung nilai keseluruhan pengiriman kontrak senjata kecil, hanya untuk kedua negara itu, kira-kira nilainya 2,16 miliar dolar AS.
Laporan intelijen AS dan saksi mata telah lama melaporkan bahwa sebagian kecil biaya perang dua negara itu dibiayai Negeri Paman Sam, yang baik itu kini banyak yang hilang atau dicuri, dan bahwa banyak berakhir di tangan pasukan lawan, termasuk kelompok-kelompok teroris seperti ISIS.
Pada tahun 2007, misalnya kantor akuntan mengatakan pasukan koalisi di Irak tidak bisa menjelaskan 190.000 senjata yang diberikan Amerika Serikat.
Audit Juli 2014 oleh Inspektur Jenderal khusus untuk rekonstruksi Afghanistan tajam mengkritik Pentagon untuk tidak membayar besar untuk persenjataan yang dikirim ke Afghanistan.
Dalam banyak kasus selama dua tahun, pasukan AS dikirimkan di kedua negara telah terlibat dalam bentrokan berlarut-larut dengan teroris dengan ditangkap persenjataaan, serta tank, artileri dan pengangkut personel lapis baja.
"Ada langsung dan konsekuensi nyata," kata Iain Overton, seorang veteran wartawan investigasi yang menjadi Direktur kelompok peneliti ini. (TIME/publicintegrity.org).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.