Angin Taifun di Jepang Tewaskan Sembilan Penghuni Panti Jompo Ranran
Angin Taifun No.10 yang terjadi beberapa waktu lalu terutama di daerah utara Jepang, mengakibatkan 9 orang meninggal.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Angin Taifun No.10 yang terjadi beberapa waktu lalu terutama di daerah utara Jepang, mengakibatkan 9 orang meninggal dan sedikitnya 20 orang hilang masih dalam pencarian.
Dari 9 orang meninggal itu semua berlokasi di rumah Panti Jompo Ranran yang ada di tepi Sungai Komotogawa yang ada di Iwazumi Perfektur Iwate.
Pantauan Tribunnews.com, lokasi tersebut hancur akibat taifun dan terkena imbas hantaman banjir besar dari sungai tersebut serta curah hujan sangat lebat sampai 350 mm per detik Minggu (28/8/2016) lalu.
Lalu mengapa sampai 9 orang rumah jompo tersebut meninggal dunia?
Menurut Akihiko Nunomura, profesor dari Universitas Chuo Jepang panti jompo itu diapit oleh dua gunung dan di samping kali yang besar.
"Saat itu curah hujan deras sekali dan sungai meluap. Pohon sekitarnya ambruk terbawa arus sungai deras menghantam fasilitas tersebut dan menghancurkan rumah tersebut," paparnya.
Pihak Badan Geofisika Jepang (BGJ) telah memberikan peringatan sejak Jumat 26 Agustus lalu bahwa daerah tersebut akan dilalui taifun yang sangat besar mengakibatkan hujan sangat deras.
Peringatan juga diberikan BGJ agar semua yang tinggal di dekat gunung agar sangat hati-hati dan kalau perlu mengungsi karena kemungkinan longsoran erosi akan terjadi dari gunung tersebut ke daerah sekitarnya di bawah.
Fasilitas rumah jompo tersebut memang di antara dua gunung yang kemudian terjadi longsor akibat hujan sangat lebat.
Semua longsoran beserta bongkahan pohon tumbang yang besar ikut arus deras sungai, menghantam fasilitas tersebut serta membalikkan mobil. Bahkan mobil ikut berpindah terbawa arus deras sungai yang meluap.
Kejadian bencana alam juga terjadi tiga tahun yang lalu (2013) di tempat sama di Perfektur Iwate.