Ini 10 Teror Terdahsyat Abad Ini
Tragedi yang dianggap sebagai salah satu serangan teror terbesar sepanjang sejarah dunia itu kemudian memicu perang melawan terorisme
Editor: Hendra Gunawan
4. Serangan di Mumbai, India (2008)
Serangkaian serangan di kota bisnis India, Mumbai, ini terjadi pada 26-29 November 2008. Saat itu, 10 orang anggota Lashkar-e-Taiba, kelompok militan yang berbasis di Pakistan, melakukan 12 serangan terkordinasi selama empat hari di kota itu.
Serangan yang menjadi perhatian dunia itu dimulai pada 26 November hingga 29 November 2008 menewaskan 164 orang dan melukai 308 orang lainnya.
Delapan serangan terjadi di wilayah selatan Mumbai, termasuk di hotel mewah Taj Mahal dan sebuah pusat komunitas Yahudi. Juga terjadi ledakan di Pelabuhan Mumbai dan di sebuah taksi.
Pada 28 November 2008 pagi, hampir semua lokasi serangan, kecuali hotel Taj Mahal, sudah bisa dikuasai aparat keamanan India.
Pada 29 November, aparat keamanan India menggelar Operasi Tornado Hitam untuk membersihkan para penyerang yang tersisa di hotel Taj Mahal sekaligus mengakhiri serangan ini.
Pada 7 Januari 2009, Pemerintah Pakistan mengakui satu-satunya penyerang yang selamat adalah warga negeri itu.
3. Penyanderaan sekolah di Beslan, Rusia (2004)
Penyanderaan ini terjadi pada 1 September 2004 dan berlangsung selama tiga hari. Sekitar 1.100 orang, 777 orang di antaranya adalah anak-anak, disandera oleh kelompok bersenjata dri Ingusetia dan Chechnya.
Kelompok bersenjata itu menyerbu dan menduduki sekolah nomor satu (SNO) di kota Beslan, Ossetia Utara, di wilayah Kaukasus Utara.
Para penyerang ini adalah Batalion Riyadus-Salikhin yang dikirim pemimpin perang Chechnya saat itu, Shamil Basayev.
Para penyandera menuntut agar Rusia menarik mundur pasukannya dari Chechnya dan mengakui kedaulatan negeri kecil itu.
Pada hari ketiga penyanderaan, pasukan Rusia menyerbu sekolah itu menggunakan peralatan berat semacam tank dan roket. Akibatnya, 330 orang sandera, termasuk 186 orang anak-anak, tewas. Sementara itu, nasib sekitar 200 orang lainnya tak diketahui.
Menurut versi Pemerintah Rusia, dari 32 penyandera, hanya satu orang yang ditangkap hidup-hidup. Namun, jumlah dan identitas para penyandera tetap menjadi topik kontroversial karena pernyataan pemerintah yang terus berubah-ubah.
2. Bom Bali I (2002)
Tragedi ini terjadi pada 12 Oktober 2002 di kawasan wisata Kuta, Bali. Serangan ini menewaskan 88 warga Australia, 38 warga Indonesia, dan 20 orang lainnya dari berbagai kebangsaan, serta 209 orang terluka.
Serangan ini melibatkan tiga peledakan bom, yaitu satu bom bunuh diri, satu bom mobil di luar sebuah kelab malam populer di Kuta, dan satu bom kecil di luar konsulat AS di Denpasar.
Sebuah rekaman audio yang diduga berisi suara Osama bin Laden mengatakan pengeboman di Bali dilakukan sebagai pembalasan atas perang melawan teror yang dikobarkan AS dan keterlibatan Australia dalam kemerdekaan Timor Leste.
Pada 8 November 2008, tiga orang terpidana utama Bom Bali I, yaitu Imam Samudra, Amrozi, dan Ali Ghufron alias Muklas menjalani eksekusi hukuman mati di Nusakambangan.
Pada 9 Maret 2010, Dulmatin yang diyakini meledakkan salah satu bom di Bali dengan menggunakan telepon genggam tewas dalam baku tembak dengan polisi di Jakarta.
1. Tragedi 11 September 2011
Serangan ini merupakan sebuah aksi terkordinasi pada 11 September 2011 pagi ketika dua pesawat penumpang United Airlines dan American Airlines dibajak dan ditabrakkan ke menara kembar WTC di New York, AS.
Akibatnya, kedua gedung pencakar langit itu runtuh dan menewaskan 2.996 tewas dan melukai 6.000 orang lainnya dan menimbulkan kerugian properti dan infrastruktur sedikitnya 10 miliar dollar AS.
Pesawat ketiga, American Airlines nomor penerbangan 77, jatuh di Kementerian Pertahanan AS atau Pentagon di Virginia yang menghancurkan sisi barat gedung itu.
Pesawat keempat, United Airlines penerbangan 93, diarahkan ke Washington DC, tetapi jatuh di sebuah lapangan di Pennsylvania setelah para penumpangnya berontak dan menyerang para pembajak.
Amerika Serikat langsung menuding Al Qaeda sebagai dalang serangan dan langsung merespons dengan mengobarkan perang melawan terorisme yang diikuti invasi ke Afganistan dan menggulingkan Taliban yang diyakini menyembunyikan Osama bin Laden.
Awalnya, Osama bin Laden membantah mendalangi serangan itu, tetapi pada 2004 dia kemudian mengklaim bertanggung jawab atas tragedi 11 September 2001.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.