'Akan Lain Cerita Jika Sandera Tidak Dilepas Secepatnya'
Ketiga sandera WNI yang ditahan oleh Abu Sayyaf dinilai tidak akan selamat dari pembunuhan jika tidak diselamatkan
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketiga sandera WNI yang ditahan oleh Abu Sayyaf dinilai tidak akan selamat dari pembunuhan jika tidak diselamatkan secepat mungkin.
Ketiganya sudah menjadi target untuk dibunuh oleh kelompok militan Abu Sayyaf dalam waktu dekat.
"Akan lain cerita jika sandera tidak dilepas secepatnya. Mereka sudah jadi target untuk dibunuh," jelas Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (18/9/2016) malam.
Ryamizard menjelaskan bahwa ABK yang mulai ditahan pada 9 Juli 2016 tersebut berada di kelompok yang berbeda dari penyanderaan ABK TB Charles yang sudah lolos karena melarikan diri pada 17 Agustus 2016 lalu.
Pembebasan itu, lanjut dia, karena upaya yang dilakukan oleh militer FIlipina yang bekerjasama dengan Moro National Liberation Front (MNLF) saat menggempur Pulau tempat kelompok Abu Sayyaf bersembunyi.
"Ini juga sebagai tindak lanjut dari pertemuan Presiden Duterte dan Presiden Jokowi serta pertemuan trilateral yang sudah kami lakukan selama ini," tambahnya.
Tiga orang ABK yang sudah bebas dari tawanan Abu Sayyaf adalah Emmanuel, Laurenz Koten dan juga Theodorus Kopong.
Ketiganya merupakan warga NTT yang ditangkap oleh kelompok militan Abu Sayyaf pada 9 Juli 2016 saat sedang berlayar menggunakan kapal LD/114/5S milik Chia Tong Lin berbendera Malaysia.
Dengan begitu, setidaknya masih terdapat enam orang sandera WNI lagi yang masih belum bebas dari sekapan Abu Sayyaf.