Sejuta Turis, Sejuta Kesempatan Menarik Wisman Jepang
Fanatisme tinggi orang Jepang terhadap negaranya dengan naik penerbangannya sendiri.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sejuta turis sejuta kesempatan.
Bukan hanya banyak turis wisman Jepang ke Indonesia, tetapi juga membuat banyak kesempatan usaha atau bisnis tercipta atas kunjungan wisman tersebut.
"Apabila kita mengundang wisman Jepang atau dari negara lain ke Indonesia, bukan hanya soal jumlah saja, tetapi kita kan akan meraih banyak kesempatan atas kunjungan wisma ke Indonesia, tercipta dan terbuka kesempatan usaha di berbagai bidang nantinya," ujar Prof. I Gde Pitana, Wakil Menteri Pariwisata Indonesia khusus kepada Tribunnews.com siang ini, Jumat (23/9/2016).
Meskipun demikian diakuinya jumlah akses masih terbatas ke Indonesia saat ini.
Oleh karena itu Pitana mengajak Japan Airlines dan penerbangan ANA agar membuka kembali jalur penerbangannya ke Bali.
"Saya sudah mengunjungi penerbangan Jepang tersebut dua bulan lalu, dan bulan lalu mereka ke Bali melakukan riset, bertemu pihak Angkasa Pura, melihat slot yang ada dan sebagainya. Mudah-mudahan mereka mau membuka kembali penerbangan ke Bali," katanya.
Fanatisme tinggi orang Jepang terhadap negaranya dengan naik penerbangannya sendiri.
"Mereka merasa akan sangat nyaman naik pesawat Jepang sendiri entah ANA atau pun JAL. Tapi bagi saya yang penting banyak datang wisma ke Bali," ujarnya lagi.
Sedangkan anggapan tak perlu lagi promosi ke Bali, Pitana menganggap sangat salah sekali hal tersebut.
Indonesia sendiri memiliki kekuatan value for money, "Harga-harga relatif lebih murah daripada negara lain. Selain itu visa free bagi wisman Jepang, tak perlu lagi visa masuk ke Indonesia bagi wisman Jepang. Lalu orang Bali juga snagat bersahabat, ramah dan sepenuh hati keramahtamahannya, bukan dibuat-buat."
Bahkan masih ada lagi kelebihan Bali, "Poduk Indonesia terutama Bali sangat sesuai pada need atau kesukaan orang Jepang yang sangat suka spa. Nah Spa kan murah serta bagus di Bali."
Demikian pula turis perlu minuman alkohol ada banyak di Bali. Yang suka laut serta pemandingan alam di Bali sangat indah.
"Itulah yang sering saya sampaikan kepada wisman Jepang. Namun ya satu itu, aksesibiliti atau kapasitas penumpang ke Bali masih terbatas karena hanya pesawat Garuda Indonesia saja saat ini yang melayani penerbangan langsung ke Bali," ujarnya.
Yang pasti harus dilakukan Indonesia, "Indonesia harus mengikuti trend dunia, mengikuti persaingan dunia. Kalau tak mau maka pasar kita akan direbut oleh negara lain. Wisman akan lari ke negara lain, Indonesia akan kesusahan nantinya."