Ilmuan Jepang Ohsumi Menangkan Nobel Untuk Bidang Kedokteran Atas Penelitian Autophagy
Sekretaris Komite Nobel Thomas Perlmann mengatakan Ohsumi tampak terkejut ketika dia diberitahu telah memenangkan hadiah Nobel.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, STOCKHOLM-- Ilmuwan Jepang Yoshinori Ohsumi dianugerahi Penghargaan Nobel untuk bidang Kedokteran tahun ini pada Senin (3/10/2016).
Sekretaris Komite Nobel Thomas Perlmann mengatakan Ohsumi tampak terkejut ketika dia diberitahu telah memenangkan hadiah Nobel.
"Hal pertama yang katanya adalah 'ahhh?' Ia sangat, sangat senang,"kata Perlmann.
Penghargaan Nobel diberikan sebagai penghargaan atas penemuan-penemuan yang dibuat pada dekade yang lalu.
Ohsumi, 71, dari Fukuoka, Jepang, adalah seorang profesor di Tokyo Institute of Technology. Pada 2012, Ohsumi memenangkan hadiah Kyoto, penghargaan tertinggi di Jepang untuk pencapaian global.
Sementara itu Institut Karolinska memuji Ohsumi atas percobaan cemerlang pada 1990-an di autophagy, terkait proses "makan diri" dimana sel-sel rusak dan mendaur ulang beberapa konten.
Terganggu autophagy telah dikaitkan dengan beberapa penyakit termasuk Parkinson, diabetes dan kanker, demikian lembaga ini mengatakan.
"Penelitian intensif sekarang sedang berlangsung untuk mengembangkan obat-obatan yang dapat menyembuhkan autophagy dari berbagai penyakit," pernyataan Karolinska.
Ohsumi, 71, dari Fukuoka, Jepang, adalah seorang profesor di Tokyo Institute of Technology. Pada 2012, Ohsumi memenangkan hadiah Kyoto, penghargaan tertinggi di Jepang untuk pencapaian global.
"Meskipun autophagy telah dikenal selama lebih dari 50 tahun, maknanya mendasar hanya diakui setelah Ohsumi melakukan penelitian pada ragi pada 1990-an," Karolinska mengatakan.
"Ohsumi dan rekan-rekannya telah menelitinya, kita sekarang tahu bahwa kontrol fungsi fisiologis autophagy penting dimana komponen sel harus terdegradasi dan daur ulang.
Sejauh ini sudah 107 penghargaan dalam kategori pengobatan diberikan hadiah Nobel. Yang pertama kali diserahkan pada tahun 1905.
Tahun lalu hadiah dibagi kepada tiga ilmuwan yang mengembangkan pengobatan untuk malaria dan penyakit tropis lainnya.
Pengumuman Lanjutkan terhadap ahli Fisika pada Selasa (4/10/2016), kimia pada Rabu (5/10/2016) dan hadiah Nobel Perdamaian pada Jumat (7/10/2016). Ekonomi dan sastra penghargaan akan diumumkan minggu depan.
Masing-masing hadiah bernilai USD 930.000 atau senilai Rp 12.090.000.000.