Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Sejak Genjatan Senjata Gagal Hampir 500 Orang Tewas Dalam Perang di Aleppo

Organisasi Pengamat Hak Asasi Manusia (HAM) Suriah mengatakan 497 orang warga tewas dalam pertempuran yang baru terjadi di provinsi Aleppo

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Sejak Genjatan Senjata Gagal Hampir 500 Orang Tewas Dalam Perang di Aleppo
AFP/Ameer Alhalbi
Seorang pria berada di tengah bangunan yang hancur akibat serangan udara Rusia di kawasan al-Kalasa, Aleppo. 

Dalam wawancara, Rabu (5/10/2016), Kodmani mengatakan pihaknya tidak bisa bicara banyak tentang Aleppo.

"Kami tidak bicara tentang jatuhnya Aleppo dalam hitungan hari atau bahkan 2-3 minggu, tapi hanya tingkat kekerasan terhadap warga sipil yang telah mencapai tingkat genosida luar biasa," ungkapnya..

Ia mengecam keras Rusia sebagai pendukung kuat Presiden Bashar Al Assad yang dinilai mempermainkan PBB dalam melakukan upaya-upaya perdamaian.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Perancis Jean-Marc Ayrault akan bertolak ke Moskow, Kamis (6/10/2016).

Lalu bertolak ke Washington DC, Jumat (7/10/2016).

Lawatannya dalam upaya memulai kembali perundingan gencatan senjata di Suriah.

Kementerian Luar Negeri Perancis dalam pernyataan tertulis mengatakan perjalanan Ayrault itu untuk mendorong diadopsinya resolusi PBB yang akan memuluskan tercapainya gencatan senjata di Aleppo dan akses bantuan kemanusiaan bagi penduduk.

Berita Rekomendasi

Dewan Keamanan PBB, Senin (3/10/2016) mulai merundingkan rancangan resolusi yang diusulkan Perancis dan Spanyol untuk mencapai gencatan senjata segera di Aleppo.

Serta menyerukan diakhirinya seluruh penerbangan militer di atas kota Suriah di mana lebih dari seperempat juta orang di daerah-daerah yang dikuasai pemberontak dikepung pasukan Suriah.

Rusia dengan cepat menolak larangan terbang apapun dan mempertanyakan apakah resolusi saat ini akan benar-benar menghasilkan sesuatu.

Amerika Serikat, Senin (3/10/2016) menangguhkan kontak diplomatik dengan Rusia dalam upaya mengakhiri perang di Suriah. (NHK/VOA)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas