Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bintang Porno Mengaku Jadi Korban Pelecehan Donald Trump

Seorang bintang porno muncul dan mengklaim dirinya sebagai korban pelecehan Donald Trump.

Penulis: Ruth Vania C
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Bintang Porno Mengaku Jadi Korban Pelecehan Donald Trump
(The Guardian/Gloria Allred)
Donald Trump bersama Jessica Drake 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Seorang bintang porno muncul dan mengklaim dirinya sebagai korban pelecehan Donald Trump.

Jessica Drake menjadi perempuan ke-11 yang muncul ke publik dan menyatakan bahwa calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik itu pernah berbuat tak senonoh kepadanya.

Minggu (23/10/2016), Jessica Drake merilis sebuah foto yang memperlihatkan pertemuan dirinya dengan Donald Trump sekitar 10 tahun lalu.

Dalam pertemuannya di sebuah turnamen golf itu, Jessica Drake mengatakan Donald Trump "menggerayangi" dan "mencium bibirnya" tanpa izin.

"Donald sempat meminta nomor telepon saya pada pertemuan itu. Sorenya, ia ajak saya ke kamar hotelnya," cerita Jessica Drake.

Karena ragu untuk datang sendirian, Jessica Drake akhirnya mengajak dua orang rekannya untuk menemaninya bertemu dengan Donald Trump.

BERITA REKOMENDASI

"Tapi, saat kami baru masuk kamarnya, Donald tiba-tiba memeluk kami dan mencium bibir kami begitu saja," lanjut Jessica Drake.

Ketika Jessica Drake dan dua rekannya menolak semua kelakuan Donald Trump itu dan hendak meninggalkan kamar itu, mereka malah disodori uang 10 ribu dolar AS.

Bahkan, ketika Jessica Drake memaksa ingin pergi, Donald Trump menawarinya untuk pulang naik jet pribadinya, jika Jessica Drake bersedia bermalam di kamarnya.

Seperti responsnya terhadap tuduhan-tuduhan lainnya, tim kampanye Donald Trump kembali membantah cerita dari Jessica Drake itu.

"Cerita itu bohongan dan benar-benar konyol. Donald Trump tidak mengenal, mengingat, dan tak pernah punya urusan dengan perempuan itu," demikian pernyataan dari tim kampanya Donald Trump.

"Ini hanya kerjaan tim kampanye Hillary Clinton untuk menjatuhkan rivalnya yang hari ini angka dukungannya menang di tiga survey," tambah pernyataan itu lagi.

Sejumlah perempuan telah muncul di hadapan publik dan mengaku bahwa dirinya pernah mendapat perlakuan tak senonoh dari Donald Trump.

Tuduhan-tuduhan pelecehan seksual tersebut sempat membuat dukungan terhadap Donald Trump jatuh, ditambah lagi skandal video komentar vulgar yang menjadi viral.

Dalam video rekaman pada 2005 itu, Donald Trump terdengar berkomentar seakan bangga dirinya sebagai bintang televisi bisa berbuat apapun terhadap perempuan manapun. (The Guardian)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas