Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gara-gara Ternak, Petani dan Gembala Bentrok Hingga Tewaskan 18 Orang

Musim panen seperti itu biasanya juga bertepatan dengan ternak berkelana mencari padang rumput yang lebih hijau.

Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Gara-gara Ternak, Petani dan Gembala Bentrok Hingga Tewaskan 18 Orang
KOMPAS.com/VITALIS YOGI TRISNA
ILUSTRASI - Petani menggembala sapi di area sawah gagal panen di daerah Cibarusah, Bekasi, Rabu (29/8/2012). Musim kemarau selama empat bulan terakhir mengakibatkan kekeringan, sehingga para petani di Cibarusah mengalami gagal panen. (KOMPAS IMAGES/VITALIS YOGI TRISNA) 

TRIBUNNEWS.COM, NIAMEY – Sedikitnya 18 orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam bentrokan antara penggembala ternak dan petani.

Di antara korban tewas terdapat perempuan dan anak-anak.

Bentrokan itu, demikian Agence France-Persse pada Rabu (2/11/2016), kekerasan mematikan yang melibatkan kelompok petani itu terjadi pada Selasa (1/11/2016) setelah kawanan ternak merusak lahan pertanian.

Pejabat lokal mengatakan, akibat invasi puluhan ternak itu tanaman sereal rusak, tak bisa dipanen.

Peristiwa itu terjadi bagian barat wilayah Tahoua.

Bentrokan seperti itu tidak lazim selama kekeringan melanda Niger, di mana kekurangan pangan dan persediaan air yang langka telah mengobarkan ketegangan, terutama saat panen.

Musim panen seperti itu biasanya juga bertepatan dengan ternak berkelana mencari padang rumput yang lebih hijau.

Berita Rekomendasi

Kali ini, tanaman sereal milik petani ladang menjadi sasaran.

"Bentrokan itu luar biasa dasyat, sangat biadab," kata pejabat lokal.

Ia menambahkan, pemilik ladang tewas. "Ini adalah bentrokan besar," tambahnya.

Pejabat itu mengatakan, jumlah wanita dan anak-anak yang menjadi korban tewas cukup signifikan.

Namun, ia tidak merinci secara pasti jumlah korbannya.

Kementerian Dalam Negeri Niger secara umum mengatakan, 18 orang tewas akibat bentrokan tersebut.

Sebanyak 43 orang lagi terluka. Rumah-rumah warga ludes akibat dibakar.

Menurut kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan, pasukan keamanan telah memulihkan keadaan dan penyelidikan sedang dilakukan.

Aparat meminta warga tenang.

Bentrokan mematikan kali ini terjadi hampir dua tahun setelah insiden yang menewaskan 10 orang di wilayah yang sama, yang juga dipicu kasus serupa.(kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas