Bertemu di Gunung, Pasangan Peserta Ajang Perjodohan di Jepang Ini Akhirnya Menikah
Ajang perjodohan yang dilakukan Desa Minami Aso Perfektur Kumamoto bertujuan agar daerah tersebut semakin banyak dikunjungi para turis.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Banyak cara dilakukan untuk meningkatkan jumlah pariwisata di Jepang.
Salah satunya dengan ajang perjodohan yang dilakukan Desa Minami Aso Perfektur Kumamoto agar daerah tersebut semakin banyak dikunjungi para turis.
"Perjodohan ini dilakukan di gunung, sambil mendaki gunung sejak tahun lalu, disebut Yamakon," kata Goto khusus kepada Tribunnews.com, Senin (14/11/2016) yang mengkoordinasikan bersama Kudo dari Asosiasi Pariwisata Minami Asomura, Perfektur Kumamoto.
Menurut Kudo, Yamakon dimulai tahun lalu diikuti 16 pasangan atau 32 orang. Lalu tahun ini hanya diikuti 10 pasangan atau 20 orang.
"Mungkin saja ada pengaruh dari bencana alam gempa bumi besar di Kumamoto belum lama ini sehingga jumlahnya berkurang cukup banyak. Masih banyak yang prihatin dan sedih sebagai dampak gempa bumi tersebut," kata dia.
Yamakon yang dilakukan tahun ini selain diikuti peserta baru dan perkenalan dengan sesama pria dan wanita yang baru, pasangan lama juga ikut serta ke puncak gunung dengan maksud merayakan pesta nikahnya di puncak gunung.
Pasangan ini Hisanaga Daigo (31) dan istrinya bertemu saat Yamakon tahun lalu dan memutuskan untuk menikah.
Pesta pernikahan mereka pun dirayakan bersama saat Yamakon kedua kali tanggal 3 November 2016 di atas Gunung Minami Aso tersebut.
Jumlah penduduk di Jepang saat ini memang sudah sangat berkurang. Perjodohan (gokon) banyak dilakukan di berbagai tempat di Jepang untuk meningkatkan jumlah perkawinan dan sekaligus jumlah anak.