Penyidik Korea Selatan Periksa Pembantu Dekat Presiden Park
Mereka mengundurkan diri bulan lalu bersama dengan sekretaris lainnya, Jeong Ho-seong, yang telah ditahan atas dugaan membocorkan rahasia resmi.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
Pengunjuk rasa yang memegang poster dan lilin memenuhi jalanan dan alun-alun di pusat ibu kota itu.
Mereka menuntut pengunduran diri Park yang terkena skandal.
Kepolisian mengatakan unjuk rasa itu diikuti 260.000 orang, sehingga menjadi yang terbesar sejak demokratisasi Korea Selatan tahun 1987.
Sekelompok pengunjuk rasa berpawai menuju kantor kepresidenan dan bentrok dengan polisi.
Media setempat memberitakan bahwa lebih dari 20 orang ditahan untuk diinterogasi dan empat petugas polisi cedera.
Sebelumnya bulan ini, kejaksaan menahan kawan lama Park dengan dugaan konspirasi untuk menyalahgunakan kekuasaan dan percobaan penipuan. Dua staf kepresidenan juga ditahan dengan dugaan serupa.
Kejaksaan pada Minggu (13/11/2016) menyampaikan kepada kantor kepresidenan bahwa mereka akan menanyai Presiden Park mungkin pada hari Selasa (15/11/2016) atau Rabu (16/11/2016) pekan depan.
Ini akan menjadi pertama kalinya seorang presiden yang tengah menjabat di Korea Selatan ditanyai oleh kejaksaan.
Jauh sebelumnya, dua orang mantan staf Presiden Korea Selatan Park Geun-hye ditahan oleh Jaksa penuntut dalam skandal yang terus melebar yang melibatkan teman dekatnya Choi Soon-sil.
Jaksa menahan mantan sekretaris senior kepresidenan An Chong-bum pada Minggu (6/11/2016) lalu.
An Chong-bum diduga berkonspirasi dengan Choi untuk menekan perusahaan-perusahaan agar menyumbangkan uang dalam jumlah besar ke dua yayasan.
Seorang lainnya yang ditahan adalah Jeong Ho-seong yang merupakan mantan sekretaris kepresidenan. Ia diduga membocorkan rahasia negara kepada Choi, yang telah ditahan sebelumnya.
Media Korea Selatan mengungkapkan bahwa para jaksa akan melanjutkan proses ke tahap selanjutnya. Mereka akan menentukan apakah presiden terlibat langsung dalam dugaan pelanggaran tersebut.
Sekitar 40.000 orang mengikuti unjuk rasa yang digelar di pusat kota Seoul pada Sabtu (5/11/2016) yang menuntut pengunduran diri Presiden Park. Demonstrasi tersebut merupakan yang terbesar sejak skandal itu mengemuka.