Rumah Sampah di Jepang Dibersihkan, Habiskan Dana 3 Juta Yen
Di Jepang ada sebuah rumah sampah di daerah Kanazawa, Yokohama yang ternyata sudah menggunung sampai ke atap rumah sejak 20 tahun terakhir ini.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Di Jepang ada sebuah rumah sampah di daerah Kanazawa, Yokohama yang ternyata sudah menggunung sampai ke atap rumah sejak 20 tahun terakhir ini.
Namun akhirnya dibersihkan juga, sampah 40 ton dibuang dengan biaya 3 juta yen.
"Sudah lama sekali sampah itu menggunung dan bulan Juli 2016 sebagian sampah itu cukup banyak jatuh ke halaman tetangganya yang komplain kepada kami. Lalu kami lakukan pembicaraan tiga pihak dengan pemilik rumah sampah tersebut," kata Toshiya Kurihara, Direktur Umum Pemda Kanazawa, Yokohama, khusus kepada Tribunnews.com, Jumat (18/11/2016).
Yokohama akan mengimplementasikan peraturan baru mulai 1 Desember 2016 bahwa bagi pemilik sampah yang tidak dibereskan dengan baik, maka pemerintah berhak meminta pihak perusahan pembuang sampah untuk membenahi rumah sampah, lalu tagihan akan ditagihkan kepada pemilik rumah yang bersangkutan.
"Dengan adanya aturan yang baru nantinya, sejak Juli lalu beberapa dari kami mendiskusikan hal ini kepada pemilik rumah sampah tersebut. Sekaligus juga menghubungi keluarganya agar kerja sama membereskan rumah sampah, sehingga tidak menyusahkan tetangga dengan bau yang tidak sedap ke sekelilingnya," tambahnya.
Akhirnya September dan Oktober ini dibersihkan dan kini sudah bersih.
"Tadi pagi saya baru dari sana juga mengecek kembali rumah tersebut dan ternyata sudah bersih tak ada sampah lagi," kata Kurihara.
Dana tiga juta yen untuk biaya membuang sampah 40 ton tersebut dibayar sendiri oleh pemilik rumah tersebut yang kemungkinan dibantu pula oleh keluarganya.
Yang menjadi masalah, kata Kurihara adalah bagaimana hal ini bisa berlangsung terus, terjaga dengan baik, jangan sampai nanti jadi gunung sampah lagi dan bagaimana pula membantu kehidupan sang pemilik rumah yang tidak bekerja dan berusia 60 tahunan.
"Kita minta semua pihak ikut menjaga sekeliling rumah sampah itu. Kalau terjadi penumpukan sampah lagi mungkin tetangganya bisa melaporkan kepada kami lagi. Dan untuk kehidupan sang pemilik rumah kita sedang pikirkan upaya membantunya supaya tetap bisa menghadapi kehidupannya dengan baik sehari-hari," ujarnya.
Rumah sampah tersebut penuh sampah sejak 20 tahun baik di luar rumah maupun sampai ke dalam rumah sehingga pintu luar pun tak bisa dibuka karena kuncinya hilang.
Akibatnya pemilik rumah memanjat pagarnya naik ke lantai dua dan membuka dari dalam. Setelah dibuka pintu masuk tersebut, terlihat sampah menggunung sampai ke atap rumah tersebut.
Sedangkan bagian samping dan belakang rumah, sampah juga sempat sampai ke puncak atap rumahnya sehingga sempat jatuh ke tanah kebun tetangganya menjadikan masalah tersendiri bagi tetangga rumah tersebut.
"Syukurlah sekarang sudah bersih. Kita di sini jijik juga dulu karena baunya sampai ke sekeliling rumah sekitar sini. Ya mudah-mudahan tidak terulang lagi kejadian rumah sampah ini," ungkap seorang tetangganya kepada Tribunnews.com.