Berpaling dari Hercules, Selandia Baru Incar Pesawat Buatan Brasil
Angkatan Udara Selandia Baru (RNZAF/Royal New Zealand Air Force) menyatakan tertarik dengan pesawat angkut Embraer KC-390
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM - Angkatan Udara Selandia Baru (RNZAF/Royal New Zealand Air Force) menyatakan tertarik dengan pesawat angkut Embraer KC-390 dan memanggil Embraer untuk mengikuti tender pengadaan.
Pesawat itu sendiri rencananya akan menggantikan operasi lima unit C-130H Hercules.
Walau saat ini tengah mengebut pengembangan dan produksi 28 unit KC-390 Pesanan Brasil, pihak Embraer menyatakan siap untuk bertarung di meja tender RNZAF ini.
“Kami menanggapi secara positif undangan ini, walaupun kami akan bertarung dengan produsen lain tapi kami tetap akan mengikuti seluruh proses. Kami sudah mulai diskusi yang lebih mendalam, namun belum ada negosiasi. Ini proses jangka panjang,” ujar Jackson Schneider, CEO dan Presiden Embraer Defense & Security.
RNZAF menargetkan pesawat itu nantinya bisa diterima pada Februari 2020 dan dioperasikan pertama kali setahun kemudian. Unit terakhir ditargetkan bisa digunakan pada Februari 2024.
Selain berencana menyudahi operasi C-130H, RNZAF juga berencana memensiunkan dua unit pesawat angkut B757. Penggantinya kelak akan mulai digunakan sebelum tahun 2025.
Selain tengah mengebut produksi KC-390 untuk AU Brasil, Embraer saat ini juga telah memenangkan pengadaan pesawat angkut di beberapa negara lainnya, seperti Portugal, Argentina, dan Filipina.
Tidak cuma menerima pesanan untuk operasional militer, saat ini Embraer disebut-sebut juga tengah memproses sertifikasi FAA dan EASA untuk versi sipil dari KC-390.
PENULIS: Remigius Septian/ANGKASA