Puas Temui Putin, Duterte Rencana Temui Trump Tahun Depan
Undangan ke Gedung Putih tersebut dipandang positif sebagai penanda akan membaiknya hubungan AS-Filipina.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Usai bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Filipina Rodrigo Duterte dijadwalkan bertemu presiden terpilih AS Donald Trump tahun depan.
Rodrigo Duterte akhirnya menjadwalkan pertemuannya dengan Donald Trump, yang selama ini disebutnya sebagai pemimpin yang memiliki banyak kemiripan dengannya.
Semua atas undangan Donald Trump melalui telepon, yang menyatakan Rodrigo Duterte akan siap dijamu di Gedung Putih, Washington, AS, pada 2017 mendatang.
“Kami diundang Sabtu (3/12/2016) melalui panggilan telepon. Pembicaraannya berlangsug secara menarik, meski hanya berdurasi tujuh menit,” kata juru bicara kepresidenan Filipina Bong Go.
Undangan ke Gedung Putih tersebut dipandang positif sebagai penanda akan membaiknya hubungan AS-Filipina.
Selama ini, hubungan antara kedua negara itu kerap menegang akibat kritik Presiden AS Barack Obama terhadap kebijakan Rodrigo Duterte dalam menangani penjahat-penjahat narkoba di Filipina.
Kebijakan "tembak mati" ekstrayudisial yang diterapkan Rodrigo Duterte dalam upaya memberantas penyebaran narkoba memang memicu kritik terkait HAM.
Rodrigo Duterte pun tak jarang menanggapinya dengan kecaman terhadap AS, bahkan umpatan kasar terhadap Barack Obama.
Sebelum diundang Donald Trump, Rodrigo Duterte sebenarnya juga sudah sempat mengundang Trump ke Filipina tahun depan.
Undangan tersebut bertepatan dengan gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) AS-ASEAN yang akan dihelat di Filipina.
Trump termasuk menjadi pemimpin negara yang paling ditunggu-tunggu untuk ditemui oleh Rodrigo Duterte selain Vladimir Putin.
Rodrigo Duterte sebelumnya sudah puas menemui pemimpin negara favoritnya itu, yang kerap dipandang sebagai momen seorang adik (Duterte) yang mengadu soal AS kepada kakaknya (Putin). (Telegraph)