Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ingat Tragedi Titanic? Temuan Baru, Ternyata Tak Hanya Gunung Es Pemicunya

Foto-foto Titanic yang dilelang menunjukkan adanya bintik-biktik hitam.

Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Ingat Tragedi Titanic? Temuan Baru, Ternyata Tak Hanya Gunung Es Pemicunya
net
Titanic 

TRIBUNNEWS.COM - Meski sudah berlangsung seabad yang lalu, tragedi tenggelamnya Titanic pada 15 April 1912 masih menjadi perbincangan.

Dalam sebuah film dokumenter berjudul Titanic: The New Evidence yang ditayangkan di Channel 4, Inggris, seorang jurnalis dan penulis bernama Senan Moloy menguraikan sebab-sebab tenggelamnya Titanic.

"Kejadiannya tak sesederhana tabrakan dengan gunung es dan tenggelam. Ini gabungan berbagai faktor, api, es, dan kelalaian," kata Moloy seperti dikutip Science Alert Selasa (3/1/2017).

Faktor tenggelamnya Titanic yang kerap diabaikan adalah api.

Foto-foto Titanic yang dilelang menunjukkan adanya bintik-biktik hitam.

Berdasarkan foto, Moloy mengatakan, bintik-bintik hitam pada kapal berlokasi di dekat bunker keenam dan titik pada kapal yang langsung bertabrakan dengan gunung es.

Api memanaskan dinding kapal hingga suhu 1.000 derajat celsius.

Berita Rekomendasi

Suhu tinggi membuat dinding kapal lebih lunak sehingga tak kuat bertahan saat menabrak gunung es.

"Kami punya ahli metalurgi yang mengatakan bahwa baja yang mencapai suhu tinggi akan rapuh, kekuatannya berkurang 75 persen," kata Moloy.

Tenggelamnya Titanic karena faktor api pernah dikemukakan oleh Roben Essenhigh dari Ohio State University pada tahun 2004.

Titanic telah diketahui bergerak lebih cepat dari yang seharusnya.

Essenhigh mengatakan, gerak cepat kapal mungkin dipicu oleh upaya memadamkan api.

Tak semua setuju dengan faktor api pada tenggelamnya Titanic.

British Titanic Society, David Hill, mengatakan, "Api pasti ada."

"Apakah itu berpengaruh besar? Menurut saya itu tidak membuat perbedaan. Ini cuma menunjukkan bahwa setelah sekian tahun, kapal tua ini tetap menyuguhkan fakta baru," katanya.

Penulis : Kontributor Sains, Monika Novena

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas