Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Badan Pertahanan Perancis Tangkal 24 Ribu Serangan Cyber Sepanjang 2016

Perancis melansir 24.000 serangan di dunia maya dilakukan peretas terhadap sasaran-sasaran keamanan dan pertahanan negara ini pada tahun lalu.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Badan Pertahanan Perancis Tangkal 24 Ribu Serangan Cyber Sepanjang 2016
ist
Ilustrasi. 

TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Perancis melansir 24.000 serangan di dunia maya dilakukan peretas terhadap sasaran-sasaran keamanan dan pertahanan negara ini pada tahun lalu.

Menteri Pertahanan Perancis Jean-Yves Le Drian mengatakan serangan tersebut jumlahnya naik dua kali lipat setiap tahun dan pemilihan Presiden tahun ini menjadi target.

Dia mengatakan akan "naif" untuk berpikir bahwa Perancis kebal terhadap jenis kampanye dunia maya seperti kejadian yang terjadi pada Pemilu AS, dan yang disalahkan adalah Rusia.

Baca: Serangan Teror Perancis Jadi Friday The 13th Model Baru

Le Drian adalah pengawas operasi cyber-keamanan Perancis.

"Serangan-serangan dunia maya di Perancis telah meningkat secara substansial dalam tiga tahun terakhir dan telah menjadi ancaman serius bagi infrastruktur negara tersebut," kata Le Drian.

Dalam sebuah wawancara dengan Surat Kabar Le Journal du Dimanche, Le Drian mengatakan bahwa Prancis "tidak boleh naif".

Dia mengatakan bahwa ribuan serangan eksternal telah berhasil dicekal, termasuk usaha untuk mengganggu sistem keamanan dan pertahanan Perancis.

Baca: Pelaku Teror Perancis Dijebloskan ke Dalam Penjara Isolasi

BERITA REKOMENDASI

Dia melihat peringatan akan hal itu di bangun dari laporan intelijen AS menyatakan bahwa Rusia terlibat dalam upaya untuk mempengaruhi kampanye presiden 2016.

Meskipun Rusia menyangkal terlibat dalam serangan cyber atau peretasan itu.

Pemilihan Presiden Perancis akan digelar di bulan April dan Mei tahun ini.

Badan Cyber Perancis pun sedang hati-hati mengamati setelah kemenangan mengejutkan Presiden terpilih AS Donald Trump, yang mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka yang menentang hubungan baik dengan Rusia adalah "orang bodoh, atau bodoh". (AP)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas