Warga Bali di Tokyo Galang Dana Pulangkan Jenazah Gusti Bagus ke Desa Gitgit
Pemulangan jenazah I Gusti Bagus Susila Sana dari Kota Ibaraki ke kampung halamannya di Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng, mengalami kesulitan
Editor: Dewi Agustina
Keluarga terakhir kali bertemu dengannya sesaat sebelum berangkat ke Jepang empat tahun lalu.
Kasus yang terjadi pada Bagus sebelumnya juga pernah dialami seorang TKI ilegal asal Bali, almarhum Komang Sudiardika.
Pemulangan jenazah TKI asal Banjar Munduk, Desa Berambang, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, ini juga mengalami kesulitan. Bahkan sempat sebulan terkatung-katung di Jepang.
Dikutip dari berbagai sumber, kasus ini terjadi pada tahun 2013.
Sudiardika meninggal pada 28 April 2013 dan jenazahnya baru tiba di Bali sebulan kemudian pada 25 Mei 2013.
Baca: KBRI Tokyo Tak Punya Dana Pulangkan Jenazah Gusti Bagus ke Bali
Seperti halnya kematian Bagus, Sudiardika yang bekerja di sebuah perusahaan perkebunan ini juga diduga meninggal akibat serangan jantung.
Saat itu, pemulangan jenazah Sudiardika mengalami hambatan karena proses pemeriksaan kepolisian di Jepang. Almarhum adalah TKI ilegal.
Sebelum meninggal almarhum bekerja di Jepang pada perusahaan konstruksi melalui penyaluran TKI secara resmi dari IHSC Denpasar.
Korban kemudian kabur dan pindah bekerja di perkebunan secara ilegal.
Jenazah Sudiardika baru bisa dipulangkan setelah menjalani proses yang panjang setelah Pemkab Jembrana mengajukan permohonan bantuan untuk memulangkan jenazah ke pihak KBRI.
Dari penelusuran Tribun Bali, ternyata memang banyak tenaga kerja ilegal asal Indonesia, termasuk Bali, yang bekerja di Jepang.
Kebanyakan modus yang digunakan adalah dengan mengajukan visa sebagai turis.
Apalagi dengan E-passport semakin mudah mendapatkan visa tourist.