Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Trump Lakukan Perombakan Besar-besaran, Dubes dan Perwakilan AS di Badan Internasional Diganti

Pada 23 Desember 2016 lalu, kubu Trump memang telah memberikan ultimatum tidak akan memberikan waktu bagi para dubes melepas jabatan.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Trump Lakukan Perombakan Besar-besaran, Dubes dan Perwakilan AS di Badan Internasional Diganti
JIM WATSON / AFP
Presiden AS Donald Trump menandatangani sejumlah dokumen perintah eksekutifnya di Ruang Oval, Gedung Putih, disaksikan wakil presiden Mike Pence. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Tak lama setelah mengucapkan sumpah jabatan sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) ke-45, Jumat pekan lalu (20/1/2017), Donald Trump langsung memberhentikan seluruh duta besar (dubes) Amerika Serikat. Pemberhentian tersebut dilakukan Trump tanpa memberikan kepastian siapa-siapa saja calon penggantinya.

Tanpa memberikan masa tenggang, Trump meminta para dubes yang telah diangkat oleh mantan Presiden Barack Obama, meninggalkan kantor kedutaan besar pada Jumat siang.

Pada 23 Desember 2016 lalu, kubu Trump memang telah memberikan ultimatum tidak akan memberikan waktu bagi para dubes melepas jabatan.

Menurut kubu Trump, duta politik telah ditunjuk oleh pemerintahan sebelumnya dan harus berganti seketika, saat pemerintahan baru resmi berkuasa. Hal tersebut sedikit berbeda dengan tradisi yang terjadi pada era para mantan Presiden AS sebelumnya.

Apalagi, pemerintahan Trump sendiri tidak segera menunjuk pengganti dubes yang telah ia berhentikan.

Independent, Sabtu (21/1) memberitakan, sebanyak 80 duta besar AS telah diberhentikan dari sejumlah negara dan lembaga-lembaga resmi dunia. Ini menyebabkan kekosongan wakil AS pada banyak negara, terutama yang memiliki hubungan sensitif dengan AS.

Pemberhentian itu terjadi, termasuk di negara-negara besar seperti Jerman, Inggris, Kanada dan negara sekutu lain. Termasuk juga pemberhentian duta besar AS untuk China, India, Jepang dan Arab Saudi.

Berita Rekomendasi

Asal tahu saja, proses politik untuk penunjukkan duta besar sebelumnya memerlukan proses cukup panjang dan harus melalui Kongres AS.

Sejumlah kandidat disebut-sebut bakal mendapatkan penugasan wakil pemerintahan AS di negera lain. Sebut saja Nikki Haley, Gubernur Carolina Selatan yang menggantikan posisi duta besar AS untuk Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang sebelumnya dipegang Samantha Power.

Haley sendiri sebenarnya belum memiliki pengalaman yang cukup dalam dunia internasional. Namun pernyataan-pernyataannya belakangan cukup tegas dalam membela kepentingan Negeri Paman Sam.

Dilansir Vox, Rabu (18/1/2017), Haley menyebut AS merupakan kontributor 22% anggaran PBB, yang disebutnya lebih besar dari negara manapun di dunia.

"Namun kami harus bertanya pada diri kami sendiri, apakah dengan sumbangan tersebut kami mendapatkan sesuai dengan apa yang kami berikan," tutur Haley.

Nama lain, David Friedman, yang merupakan kandidat duta besar untuk Israel dan Terry Branstad, calon duta besar untuk China. Branstad sebelumnya bekerja sebagai Gubernur Iowa. Adapun Friedman berprofesi sebagai artis .

Yang cukup menarik perhatian adalah mantan istri Trump yakni Ivana Trump yang menyatakan minat menjadi Dubes Ceko. Wanita pemilik nama Ivana Zelnickova tersebut lahir di Ceko pada tahun 1949 silam.

Kini dunia tentu berharap, siapapun yang ditugaskan Trump sebagai wakil negara dapat memberikan suasana yang kondusif.

Reporter: Yuwono Triatmodjo

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas