Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tentara Diraja Malaysia yang Tak Mampu Pertahankan Ekslusifitas Suku Melayu

Tentara Diraja Malaysia yang identik dengan suku Melayu ternyata tak bisa mempertahankan eksklusifitas kesukuan tersebut.

Penulis: Lendy Ramadhan

Laporan Wartawan Tribunnews, Lendy Ramadhan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tentara Diraja Malaysia yang identik dengan suku Melayu ternyata tak bisa mempertahankan eksklusifitas kesukuan tersebut.

Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) RI dalam acara Forum Kebangsaan yang digelar di Sinarmas Plaza, Jl Facrudin, No 18, Jakarta Pusat, Kamis (26/1/2017).

Mengenakan pakaian batik berwarna dominan ungu, Mantan Ajudan Presiden RI, Soeharto itu menjelaskan, bahwa Tentara Diraja Malaysia pada awalnya merupakan tentara eksklusif yang hanya beranggotakan Warga Negara Malaysia dari suku melayu.

Namun menurut Wiranto, konsep tentara eksklusif tersebut, membuat jumlah perekrutan tentara semakin relatif sedikit.

Sehingga Pemerintah Malaysia memperbolehkan warga negara Malaysia dari suku lain bergabung.

"Beberapa tahun yang lalu, saya melihat Malaysia, itu ada pasukan namanya Tentara Diraja. Jadi dia membuat tentara eksklusif, Tentara Diraja Malaysia, itu hanya boleh orang Melayu yang jadi tentara di sana, eksklusif," kata Wiranto.

Berita Rekomendasi

"Tapi dia (Pemerintah Malaysia) menyadari akhirnya bahwa itu tidak tepat, sekarang dia bebaskan. Di Malaysia itu rasio perbandingan dan semua jabatan antara Melayu, India, Tionghoa itu lebih merata dari kita rasionya," tutur Wiranto.

Oleh sebab itu Wiranto mengingatkan masyarakat Indonesia apa-pun rasnya, terutama yang minoritas untuk tidak merasa minder dengan yang mayoritas dalam meraih cita-citanya di semua profesi, termasuk menjadi tentara dan polisi.

Menurut Wiranto, tak ada peraturan perundang-undagan yang membatasi suku tertentu dalam sebuah jabatan dan profesi tertentu.

"Nah kita kenapa tidak? Saya kira di sini justru saya mendorong masyarakat Indonesia, ayo masukin profesi yang lain," ujar Wiranto.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas