Gas VX Untuk Membunuh Kim Jong Nam di Malaysia
Gas VX menurutnya sangat bahaya luar biasa, setitik gas menempel ke kulit manusia, beberapa menit meninggal orang itu.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pembunuh Kim Jong Nam diperkirakan menggunakan gas VX yang teramat dan paling berbahaya di dunia dan dilarang keras di mana pun.
Sedikit saja gas ini kena kulit manusia langsung menimbulkan reaksi keras dan hanya beberapa menit membuatnya meninggal.
"Itu dilakukan sang pembunuh Kim Jong Nam yang menggunakan senjata pistol kecil seukuran bolpen dengan isi gas VX yang berasal dari Korea Utara (Korut)," papar sumber Tribunnews.com Kamis ini (16/2/2017).
Gas VX menurutnya sangat bahaya luar biasa, setitik gas menempel ke kulit manusia, beberapa menit meninggal orang itu.
Kim Jong Nam setelah disemprotkan gas VX di bagian mukanya langsung (sekitar 5 menit) mata sangat merah aneh dan tak lama kemudian meninggal dunia.
"Begitu kena kulit manusia, langsung masuk ke dalam tubuh bereaksi cepat sekali dan meracuni seluruh anggota tubuh lewat aliran darah yang tercemar."
VX (nama IUPAC O-etil S- [2- (diisopropylamino) etil] methylphosphonothioate) adalah zat yang sangat beracun yang tidak memiliki kegunaan apa pun, kecuali dalam perang kimia sebagai agen saraf.
Gas berupa cairan berasa dan tidak berbau dengan warna kuning-seperti.
Hanya dengan 10 miligram cukup untuk itu berakibat fatal melalui kontak kulit dan mengakibatkan manusia lumpuh dan meninggal.
Sebagai senjata kimia, itu diklasifikasikan sebagai senjata pemusnah massal oleh PBB dalam Resolusi PBB 687.
Produksi dan penimbunan VX melebihi 100 gram per tahun per. Dilarang oleh Konvensi Senjata Kimia tahun 1993.
Satu-satunya pengecualian adalah untuk "penelitian, tujuan medis atau farmasi di luar fasilitas skala kecil tunggal dalam jumlah agregat tidak melebihi 10 kg per tahun per fasilitas."
Agen saraf VX adalah yang paling terkenal dari V-series agen saraf dan dianggap sebagai senjata area penolakan karena sifat fisiknya.
Hal ini jauh lebih kuat daripada sarin, tetapi bekerja dengan cara yang sama.
Gas Sarin pernah dipakai kelompok Aum Shinrikyo di jalur kereta api bawah tanah Tokyo Jepang tanggal 20 Maret 1995 mengakibatkan 13 orang meninggal dan koresponden Tribunnews.com saat itu juga nyaris celaka akbat gas Sarin ini.