Siti Aisyah Tinggalkan Anaknya yang Masih Balita di Jakarta untuk Mencari Nafkah di Malaysia
Kematian Kim Jong-nam mengundang reaksi dunia karena diduga kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un itu sengaja dibunuh.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
"Saya mengatakan pergi bekerja di sana, menghemat uang dan kemudian datang kembali ke sini dan membuka bisnis," katanya.
Menurut Kiong, Siti menemukan pekerjaan sebagai penjaga toko di Malaysia, sementara putranya bekerja di sebuah restoran.
Suami Siti kembali ke Jakarta setelah pernikahan mereka berubah dan bercerai.
Sejak itu Siti hanya melihat anaknya berusia tujuh tahun, Rio, yang tinggal di Jakarta, sekitar setahun sekali.
Terakhir kali Siti mengunjungi keluarga di Jakarta Barat adalah selama perayaan tahun baru Imlek pada tanggal 28 Januari.
Sebelum kembali ke Malaysia, Siti sempat memberikan anaknya uang sebesar Rp 300.000.
Petugas imigrasi Indonesia mengatakan Siti meninggalkan Indonesia pada tanggal 2 Februari menumpang kapal feri dari Batam ke Johor.
Polisi Malaysia mengatakan pada Jumat (17/2/2017) bahwa tubuh Kim Jong-nam tidak akan dirilis ke Pyongyang sampai proses identifikasi selesai.
Kepolisian Malaysian pun telah mengirim sampel dari tubuh Kim untuk diperiksa di laboratorium untuk menentukan jenis racun yang tampaknya disemprotkan di wajahnya pada Senin lalu.
Diplomat Korea Utara pada awalnya keberatan atas pemeriksaan jenasah atau autopsi. Namun para pejabat Malaysia kemudian mengatakan bahwa kedutaan besar juga telah meminta polisi menangan proses identifikasi jenasah.
"Sejauh tidak ada anggota keluarga atau kerabat telah datang untuk mengidentifikasi atau klaim tubuh. Kita perlu sampel DNA anggota keluarga sesuai dengan profil orang mati," demikian kepala polisi Selangor, Abdul Samah Mat kepada AFP.
"Korea Utara telah mengajukan permintaan untuk membawa jenazah, tetapi sebelum kita melepaskan jenazah kita harus mengidentifikasi siapa sebenarnya korban atau jenasah ini," tambahnya.
Teman sekolah Kim Jong-nam memberitahu Guardian pada Kamis (16/2/2017) bahwa mantan pewaris pimpinan Korea Utara itu sudah bersiap-siap untuk pindah ke Eropa karena takut akan hidupnya.
Sumber, yang meminta namanya tidak disebutkan itu, melihat Kim Jong-nam tahun lalu, yang sudah menyadari akan adanya ketakutan mengenai hidupnya.