Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Korea Utara Tepis Tudingan Ada Di Balik Pembunuhan Kim Jong Nam

Bahkan Korea Utara balik menuding penyelidikan Malaysia atas kematian salah satu warga negaranya penuh dengan kejanggalan dan kontradiksi.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Korea Utara Tepis Tudingan Ada Di Balik Pembunuhan Kim Jong Nam
Istimewa
Kim Jong Nam saat berada di Tokyo Jepang pada bulan Mei 2001, dia ditahan karena menggunakan paspor palsu. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR -- Korea Utara menepis tudingan bahwa agennya mendalangi pembunuhan saudara tiri pemimpinnya Kim Jong Un, yakni Kim Jong Nam.

Bahkan Korea Utara balik menuding penyelidikan Malaysia atas kematian salah satu warga negaranya penuh dengan kejanggalan dan kontradiksi.

Pernyataan Korea Utara ini datang sehari setelah polisi Malaysia mengatakan mereka mencari dua warga Korea Utara, termasuk Sekretaris kedua Kedutaan besar Korea Utara di Kuala Lumpur, sehubungan dengan pembunuhan, Senin (13/2/2017), Kim Jong Nam di Bandara Malaysia.

Polisi Malaysia memang tidak langsung menunjuk Korea Utara ada di belakang kematian Kim Jong Nam. Tetapi Malaysia sudah menangkap dan menahan seorang laki-laki warga Korea Utara yang bekerja di sebuah perusahaan Malaysia dengan tiga orang lain.

Korea Utara pun menyalahkan Malaysia atas kematian Kim Jong Nam, warga negaranya di Bandara Internasional Kuala Lumpur, pekan lalu.

Selain itu, Korea Utara menuduh pemerintah Malaysia "bersikap tidak ramah" sesuai skenario yang disusun oleh Korea Selatan, sebagaimana dilaporkan Reuters.

Berita Rekomendasi

Skenario itu menyebutkan bahwa agen Pyongyang telah membunuh Kim Jong Nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.

Malaysia awalnya tekah mengatakan kepada Korea Utara bahwa seseorang yang memegang paspor diplomatik telah meninggal karena serangan jantung di bandara Kuala Lumpur pada 13 Februari, menurut kantor berita Pyongyang, KCNA.

KCNA mengatakan Malaysia dengan cepat mengubah sikapnya dan mulai mempersulit masalah itu setelah laporan muncul di Korea Selatan bahwa seorang pria telah tewas diracun, mengutip seorang juru bicara komite negara.

"Yang makin perlu mendapat perhatian serius adalah kenyataan bahwa tindakan-tindakan yang tidak adil di sisi Malaysia bertepatan dengan persekongkolan anti-DPRK yang diluncurkan oleh pihak berwenang Korea Selatan," kata KCNA.

DPRK adalah singkatan dari nama resmi Utara, Republik Demokratik Rakyat Korea.

"Tanggung jawab terbesar untuk kematiannya terletak pada Pemerintah Malaysia karena warga negara DPRK meninggal di wilayahnya," kata laporan itu.

Polisi Malaysia pada Rabu menyebut nama seorang diplomat Korea Utara bersama dengan seorang pejabat maskapai penerbangan negara itu sebagai pihak yang ingin diperiksa atas pembunuhan Kim Jong Nam, 46 tahun, saudara tiri Kim Jong Un.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas