Korea Utara Tepis Tudingan Ada Di Balik Pembunuhan Kim Jong Nam
Bahkan Korea Utara balik menuding penyelidikan Malaysia atas kematian salah satu warga negaranya penuh dengan kejanggalan dan kontradiksi.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hendra Gunawan
Kepala Polisi Malaysia Khalid Abu Bakar mengatakan kedua pejabat itu berada di Malaysia tapi tidak bisa mengkonfirmasi jika mereka berada di Kedutaan Besar Korea Utara.
Sejauh ini, polisi telah mengidentifikasi total delapan warga negara Korea Utara yang diduga terhubung dengan pembunuhan itu. Salah satunya ada di tahanan.
Malaysia telah menolak permintaan Korea Utara agar jenazah diserahkan ke kedutaan besarnya secara langsung. Pihak berwenang mengatakan jenazah akan disampaikan pada kerabat meskipun tak ada satu pun yang mengklaimnya.
KCNA menuduh Malaysia melanggar hukum internasional dengan melakukan otopsi pada seseorang pemegang paspor diplomatik.
Polisi Malaysia juga telah menangkap seorang pria Korut, tetapi masih mencari tujuh orang lainnya yang diduga tersangkut pembunuhan Jong Nam.
Hyon Kwang Song, Sekretaris Dua Kedubes Korut di Kuala Lumpur, dan Kim Uk Il, seorang kru atau staf maskapai penerbangan Korut, Air Koryo, termasuk di antara warga Korut yang dicari untuk dimintai keterangan.
Khalid kepada para pekerja pers mengatakan, pihaknya telah menghubungi Interpol untuk ikut melacak keberadaan empat warga Korut, yang diduga telah terbang kembali ke Korut tak lama setelah pembunuhan Jong Nam.
Menurut Khalid, polisi juga telah mengirim surat kepada Kedubes Korut di Kuala Lumpur untuk meminta keterangan dari Kwang Song dan Uk Il.
"Anda tidak perlu bersebunyi, Anda tidak perlu takut untuk bekerja sama, Anda harus bekerja sama," kata Khalid.
Duta Besar Korut pekan lalu menyatakan negaranya "tidak bisa mempercayai" Malaysia dalam menangani penyidikan kasus ini.
Selain itu, Pyongyang juga menuduh Malaysia "berkolusi dengan kekuatan luar," merujuk secara tidak langsung pada Korsel. (AP/TIME/AFP/Yonhap/Reuters)