Polisi Malaysia Ultimatum Diplomat Korut: Kooperatif atau Kami Tangkap!
Sang diplomat bernama Kwang Song dituduh terlibat dalam pembunuhan Kim Jong Nam, kakak tiri penguasa Korea Utara Kin Jong Un.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Polis Diraja Malaysia (PDRM) mengancam menerbitkan surat perintah penangkapan terhadap Hyon Kwang Song (44), diplomat yang menjabat Sekretaris II Kedubes Korea Utara (Korut) di Malaysia.
Kwang Song dituduh terlibat dalam pembunuhan Kim Jong Nam, kakak tiri penguasa Korea Utara Kin Jong Un.
Kepolisian Maysia minta agar Kwang Song bersedia menjalani proses pemeriksaan terkait pembunuhan di Bandara Internasional Kuala Lumpur, Senin (13/2) lalu.
Kepala PDRM, Tan Sri Khalid Abu Bakar menyatakan korban tewas akibat racun VX Nerve Agent, yang biasa dipakai untuk senjata kimina.
"Waktu yang cukup telah diberikan kepada diplomat tersebut untuk memenuhi panggilan pemeriksaan, sebelum polisi melakukan langkah lebih lanjut," ujar Kepala Polisi Selangor, Datuk Seri Abdul Samah Mat, Sabtu (25/2).
Dikatakan, jika Kwang Song tidak bersedia bekerja sama, polisi akan mengeluarkan surat perintah penangkapan sesuai hukum Malaysia.
"Jika ia tidak muncul setelah diberikan pemberitahuan, kami akan melangkah ke tahap berikutnya yaitu minta surat perintah penangkapan dari pengadilan," katanya.
Menurut PDRM, ada enam warga negara Korea Utara yang terlibat dalam kasus pembunuhan Jong Nam. Sebanyak empat orang pria Korea Utara berhasil kabur dari Malaysia tak lama setelah pembunuhan terjadi dan dua orang lannya masih ada di negeri jiran tersebut.
Samah juga mengungkapkan polisi menggerebek sebuah apartemen elite di pinggiran kota Kuala Lumpur pada Rabu lalu. Polisi masih mencari apakah ada bahan kimia beracun yang disimpan di apartemen tersebut.
Sebuh sumber mengungkapkan di tempat itu polisi menemukan bermacam jenis bahan kimia, sejumlah sarung tangan, dan sepatu. Diungkapkan, seorang pria Malaysia memberi petunjuk pada polisi yang berujung pada penggeledahan apartemen itu.
Pria yang memberi petunjuk pada kepolisian itu diketahui memiliki keterkaitan dengan para tersangka. "Polisi hingga sekarang masih belum membantah kemungkinan pria Malaysia itu adalah seorang ahli kimia," ujar sumber itu.
Pengelola Bandara Internasional Kuala Lumpur memastikan tidak ada sisa racun VX Nerve Agent di tempat tersebut.
Sebelumnya PDRM minta bantuan Badan Pengawasan Tenaga Atom Malaysia untuk memeriksa Bandara Internasional Kuala Lumpur setelah polisi mendapat kepastian penggunaan racun VX untuk menghabisi Jong Nam di tempat itu.
"Tidak ada kejanggalan kasus medis yang dilaporkan ke klinik bandara. Staf medis yang menangani Jong Nam sebelum ia meninggal, juga dalam kondisi sehat," demikian rilis yang diterbitkan Malaysia Airports Holdings Berhad, pengelola Bandara Internasional Kuala Lumpur, Sabtu.
Tak ada efek
Polisi menyebut seorang perempuan tersangka yang terlibat dalam kasus itu sempat terpengaruh oleh racun VX yang ada di tangan mereka.
"Seorang dari perempuan itu sempat muntah-muntah," ujar Kepala PDRM Khalid Abu Bakar tanpa menyebut nama tersangka.
Setelah Beraksi mengusapkan racun VX ke wajah dan mata korban, dua perempuan tersangka mencuci tangan mereka di toilet bandara.
Menurut para ahli racun, mencuci tangan menggunakan sabun merupakan cara untuk menghilangkan efek VX.
Malaysia Airports Holdings Berhad juga mengungkapkan para petugas kebersihan di bandara juga tidak menunjukkan gejala terkena efek racun. "Bandara-bandara di Malaysia mempunyai standar proses pembersihan harian, menggunkan mesin Ride-On-Scrubber dan bahan kimia pembersih serba guna," tambah rilis tersebut.
Kementerian Kesehatan Malaysia minta agar masyarakat tidak perlu khawatir karena efek dari racun itu segera tampak hingga 18 jam setelah digunakan. (thestar/cnn/tribun network/febby m)