Malaysia Tunggu Sampel DNA Keluarga untuk Identifikasi Jenazah Kim Jong Nam
Malaysia tetap menunggu adanya sampel DNA keluarga untuk identifikasi jenazah kakak tiri Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Malaysia tetap menunggu adanya sampel DNA keluarga untuk identifikasi jenazah kakak tiri Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Kim Jong Nam, sang kakak tiri, tewas diracun di Terminal 2 Kuala Lumpur International Airport (KLIA), 13 Februari lalu.
Kepolisian Diraja Malaysia mengatakan jenazah Kim Jong Nam tidak akan dikembalikan ke Korea Utara jika pihak keluarga tidak memberikan sampel DNA.
Malaysia juga telah memberikan waktu pada keluarga Kim Jong Nam selama dua minggu untuk datang membantu upaya penyelidikan.
Baca: Tiga Negara Ini Bantu Menyelamatkan Keluarga Kim Jong Nam
Namun, karena sampel DNA tak kunjung datang meski tenggat waktu telah diberikan, Malaysia akhirnya memutuskan untuk tetap menanti sampel tersebut.
Menteri Kesehatan Malaysia S Subramaniam, Kamis (9/3/2017), mengatakan upaya identifikasi jenazah akan menjadi prioritas Malaysia saat ini.
Menurut S Subramaniam, memang ada protokol tertentu dalam menangani jenazah yang belum sah identitasnya, seperti pemberian tenggat waktu.
Hal itu mengingat sudah tiga minggu jenazah Kim Jong Nam belum juga diklaim oleh pihak keluarga.
"Kami tentu punya jangka waktu sesuai protokol, tapi untuk kasus ini sepertinya kami tak akan lagi terikat oleh protokol yang ada," jelas S Subramaniam.
"Pokoknya kami tetap menanti sampel DNA," ujarnya lagi.
S Subramaniam juga mengatakan upaya untuk mendapatkan DNA merupakan wewenang kepolisian, terutama untuk mengejar keluarga Kim Jong Nam yang kini entah di mana setelah dievakuasi.
Sebelumnya, putra Kim Jong Nam, Kim Han Sol pernah diisukan akan datang ke Malaysia sebagai perwakilan keluarga untuk mengidentifikasi jenazah Kim Jong Nam.
Namun, kabar itu terbukti palsu setelah batang hidung pemuda berusia 22 tahun itu tak kunjung tampak ketika ditunggui awak media di bandara. (Free Malaysia Today/Bernama)