Perang Lawan Tikus, Pemerintah Kota Paris Anggarkan Rp 21 Miliar
Dalam wawancara dengan mingguan Journal du Dimanche, wali kota Paris Anne Hidalgo mengungkapkan 10 rencana pembersihan kota.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Pemerintah kota Paris, Minggu (12/3/2017), mengatakan telah menyediakan anggaran sebesar 1,5 juta euro atau sekitar Rp 21 miliar untuk membasmi tikus di kota itu.
Dalam wawancara dengan mingguan Journal du Dimanche, wali kota Paris Anne Hidalgo mengungkapkan 10 rencana pembersihan kota.
Beberapa hal yang akan dilaksanakan adalah menambah jumlah petugas kebersihan dan pengawas kesehatan, menambah jam pengangkutan sampah, dan mendesak restoran serta bangunan lain menyediakan asbak di pintu-pintu masuk.
Baca: Wabah Tikus di Selatan Australia
Menurut data pemerintah kota, para pekerja kebersihan setiap tahun mengumpulkan lebih dari 150 ton puntung rokok di ibu kota Perancis itu.
"Kami sudah mengalokasikan 500 juta euro setahun untuk menajemen kebersihan dan pengelolaan sampah. Kini situasi jauh meningkat," ujar Hidalgo.
"Namun, sangat jelas bahwa Paris belum bersih sempurna," tambah dia.
"Saya ingin mempercepat, meningkatkan upaya. Kebersihan adalah prioritas utama," lanjut Hidalgo.
Di sebuah kota yang beradab, tambah Hidalgo, masalah kebersihan merupakan tanggung jawab bersama seluruh warga kota.
"Di Tokyo, semua bersih dan tak ada tong sampah, sebab semua orang menunggu hingga tiba di rumah untuk membuang sampah," ujar dia.
Pada Desember lalu, pemerintah Paris dikecam dan dianggap gagal menjaga kebersihan kota sebelum menggelar kampanye "perang melawan tikus".
Sebagian besar kecaman ditujukan kepada wali kota Anne Hidalgo dan kepala dinas kesehatan kota.
Sementara itu, dalam program perang melawan tikus itu Hidalgo mengatakan, pemerintah akan membeli banyak perangkap tikus.
Selain itu, pemerintah akan melapisi sebagian dari 30.000 tong sampah dengan menggunakan kayu atau plexiglass.
Saat ini, tong-tong sampah di Paris dilapisi kantong plastik tipis yang dirancang agar tak bisa digunakan untuk menyembunyikan bahan peledak.
Sumber : AFP