Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Politikus Texas Usulkan Pria Pelaku Masturbasi Didenda Rp 1,3 Juta

"Lihatlah apa yang dilakukan Texas terhadap para perempuan. Bagaimana jika pria yang harus menjalani prosedur yang melelahkan ini?"

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Politikus Texas Usulkan Pria Pelaku Masturbasi Didenda Rp 1,3 Juta
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/abdul qodir/ACOZ
Ilustrasi. Tulang-belulang Diduga Janin di Saluran Khusus Klinik Aborsi. 

TRIBUNNEWS.COM, HOUSTON - Seorang anggota parlemen Texas, Jessica Farrar mengusulkan sebuah undang-undang yang kontroversial.

Politikus Partai Demokrat itu mengusulkan setiap pria yang ketahuan melakukan masturbasi dijatuhi denda 100 dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 1,3 juta.

Usulan undang-undang ini juga mengatur masa tunggu 24 jam bagi pria yang ingin menjalani kolonoskopi, vasektomi atau saat dia ingin membeli Viagra.

Jessica sebenarnya sangat paham usulan yang diajukannya tak akan pernah terwujud.

Namun, proposal ini diajukan untuk memberi sebuah penegasan kepada para politisi pria.

Jessica sudah lama dikenal aktif dalam advokasi undang-undang kesehatan perempuan di negara bagian Texas.

Di negara bagian ini, sangat sulit bagi perempuan untuk melakukan aborsi.

Berita Rekomendasi

Undang-undang yang diusulkannya menunjukkan adanya standar ganda dalam gender.

Jessica ingin menunjukkan bahwa perempuan menghadapi banyak kendala saat berurusan dengan kesehatan mereka.

"Lihatlah apa yang dilakukan Texas terhadap para perempuan. Bagaimana jika pria yang harus menjalani prosedur yang melelahkan ini?" ujar Jessica.

Dalam undang-undang ini, para pria akan didenda jika melakukan masturbasi karena perilaku itu dianggap menodai kesucian kehidupan dan merupakan kekejaman terhadap anak-anak yang belum dilahirkan.

Nama yang dipilih untuk undang-undang ini adalah "A Man's Right to Know Act" yang merupakan kritik atas selebaran kesehatan terkait para perempuan yang ingin melakukan aborsi.

Selebaran "A Woman's Right to Know" telah lama dikritik karena tak akurat, terlalu dipengaruhi paham agama dan dirancang untuk menekan keinginan perempuan melakukan aborsi.

Bahkan di satu bagian selebaran itu menyebut kanker payudara dan aborsi memiliki keterkaitan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas