Enam Pelajar Indonesia Dipaksa Bekerja di Panti Jompo Jepang
My Number adakah kartu nomor registrasi sosial anggota masyarakat yang berdomisili di Jepang.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Enam pelajar Indonesia sejak dua tahun lalu hingga pertengahan tahun lalu dipaksakan bekerja di sebuah rumah jompo di kota Miyakonojo perfektur Miyazaki Jepang.
Terungkap oleh petugas dinas tenaga kerja Miyakonojo Juli 2016 lalu.
"Pemeriksaan terus dilakukan dan proses hukum berjalan untuk memberikan sanksi kepada empat pimpinan manajemen kelompok usaha Houei tersebut," papar sumber Tribunnews.com Kamis ini (16/3/2017).
Para pelajar sekolah Houei International Japanese Language School tersebut dijanjikan belajar sambil bekerja dan disebutkan pihak sekolah tak apa-apa karena bekerja di dalam lingkungan kelompok bisnis nya sendiri bernama Houei Enterprise.
Selain itu kartu MyNumber mereka pun tampaknya ditahan pihak sekolah dengan dalih untuk keamanan.
My Number adakah kartu nomor registrasi sosial anggota masyarakat yang berdomisili di Jepang.
Tidak ada nomor yang sama dari setiap orang yang berdomisili di Jepang.
Sebenarnya bersifat rahasia dan harus dipegang masing-masing orang bukan dititipkan ke pihak lain.
Empat pimpinan Houei ditahan polisi akhirnya karena terkait mempekerjakan mereka tidak sesuai aturan yang ada.
Untuk bekerja di panti jompo (Nursing care) di Jepang harus punya visa pembantu lansia khusus.
Sedangkan enam pelajar Indonesia hanya visa pelajar bukan visa penopang lansia (kaigoshi).
"Itukah sebabnya para pimpinan Houei kami amankan baru-baru ini karena pelanggaran aturan tersebut," tambah sumber itu lagi.
Belakangan ini banyak sekolah Jepang mengiming-imingi dapat pekerjaan sambil sekolah sehingga murid dapat membayar uang sekolahnya sendiri.
Namun kali ini tampaknya para pelajar Indonesia tersebut bersekolah dan diharuskan bekerja membantu panti jompo dengan ancaman akan didenda kalau tak mau kerja, karena melanggar ketentuan kesehatan yang dibuat Houei saat pelajar datang ke sekolah tersebut di Miyakonojo perfektur Miyazaki, selatan Jepang.
Pihak dinas tenaga kerja Jepang melihatnya sebagai pelanggaran berat atas perbuatan manajemen Houei tersebut. Bukan hanya pemaksaan kerja tetapi juga bekerja tidak sesuai dengan jenis visa yang dimiliki nya.
Visa kaigoshi (penopang lansia) dan kangoshi (perawat) adalah visa khusus tak bisa bekerja di bidang ini dengan visa pelajar.
Mesin demikian pelajar tetap boleh bekerja di bidang lain misalnya di konbini, di restoran dan sebagainya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.