Angker, Hutan Bambu Anansi Jepang, Tetapi Menarik Dikunjungi
Higashimura memang merasakan kadang ada sesuatu tak terlihat di perkebunan bambu tersebut.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Hutan bambu memang penuh pertanyaan oleh banyak orang karena bisa muncul rasa angker atau dugaan apa pun mengenai "penghuni" nya para
roh halus.
"Saya pernah merasakan hal aneh memang di masa lalu," papar Megumi Higashimura (69), petani Takenoko (rebung), di daerah Anansi Tokushima, khusus kepada Tribunnews.com kemarin (19/3/2017).
Pada suatu saat, di kala Higashimura biasa melakukan pembenahan kebun bambu nya, seolah dia melihat ada semacam bayangan bercocok tanam bambu pula di kejauhan serta penaburan sesuatu.
"Saya agak kaget juga apakah memang ada orang ya di sebelah sana?" tanyanya sambil menunjuk di kejauhan.
Tetapi setelah didekati tempat yang agak aneh itu, ternyata tidak ada apa-apa, hanya tanaman bambu saja serta berserakan sampah bambu di sana.
Untungnya tidak mengganggu apa pun dan semua tetap berjalan seperti biasa.
Higashimura memang merasakan kadang ada sesuatu tak terlihat di perkebunan bambu tersebut.
"Tapi selama kita baik tak melakukan yang macam-macam, semua akan berlangsung dengan baik pula tanpa gangguan atau hambatan apa pun juga."
Kebun bambu memang sering kali disebutkan angker punya roh bergentayangan.
Namun hasil perawatan yang baik kebun bambu ternyata menghasilkan pendapatan yang tidak sedikit bagi masyarakat setempat.
Satu rebung yang berukuran sekepal tangan saja sudah bisa dijual dengan harga sekitar seribu yen sedikitnya.
Bisa dibayangkan setiap hari menghasilkan 100 kilo dipanen oleh lima orang, dijual ke pasar, per hari bisa memperoleh pendapatan sedikitnya 100.000 yen bila rajin memanen dan menjual ke pasar.
Rasa Takenoko dari daerah Anansi Tokushima memang lain daripada yang lain.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.