Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Khalid Masood Diduga sebagai Pelaku Teror di London

Sehari setelah serangan maut yang menewaskan empat orang, polisi Inggris berhasil mengidentifikasi pelaku sebagai Khalid Masood

Editor: Sanusi
zoom-in Khalid Masood Diduga sebagai Pelaku Teror di London
capture youtube
Serangan teror terjadi di kawasan Westminster, London, dekat gedung Parlemen Inggris. Letusan senjata api sempat terdengar di sekitar gedung parlemen Inggris. 

TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Sehari setelah serangan maut yang menewaskan empat orang, polisi Inggris berhasil mengidentifikasi pelaku sebagai Khalid Masood, Kamis (23/3/2017) sore.

Pria berusia 52 tahun itu adalah warga Inggris kelahiran Kent, aslinya disebut Cantia, sebuah sebuah daerah (county) di Inggris tenggara dengan ibu kotanya Maidstone.

Baca: Serangan Teroris di London, Korban Bergeletakan di Jembatan

Menurut Reuters, polisi telah menetapkan dia sebagai pria dianggap bertanggung jawab atas serangan teror di Westminster, yang menewaskan tiga orang, dan termasuk pelaku yang ditembak polisi.

Para detektif Inggris meyakini bahwa Masood baru-baru ini telah menetap di daerah West Midlands yang beribukotakan Birmingham.

Dalam sebuah operasi pada Kamis ini, polisi Inggris (Scotland Yard) telah menangkap setidaknya tujuh orang dari Birmingham dan London.

Scotland Yard mengatakan, Masood diduga melakukan serangkaian tindakan sebelumnya , yakni melukai tubuh secara sengaja (grievous bodily harm), kepemilikan senjata penyerang, dan pelanggaran ketertiban umum.

Berita Rekomendasi

Tindakan pertama ia lakukan pada November 1983 yakni melakukan kejahatan yang merusak dan terakhir adalah kepemilikan pisau pada Desember 2003.

Ia tidak pernah dihukum karena kejahatan terorisme. Masood juga dikenal memiliki sejumlah nama samaran.

Sebelumnya, Perdana Menteri Theresa May mengatakan, penyerang dalam aksi teror di kawasan Westminster, termasuk di dekat gedung Parlemen Inggris, adalah pria kelahiran Inggris.

May mengatakan, pria tersebut juga telah diselidiki atas dugaan kekerasan ekstremisme oleh MI5 (Dinas Intelijen Militer, Bagian 5) Inggris.(Pascal S Bin Saju)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas