Presiden Duterte Marah Besar Sebut Dua Media Ternama di Filipina Sebagai "Anak Pelacur"
Serangan verbal Duterte itu dilancarkan kepada jaringan televisi ABS-CBN dan harian terkemuka the Philippine Daily Inquirer.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte yang berang, kembali mengundang perhatian dunia dengan kalimat kasar yang dilontarkannya kepada dua media utama di negeri itu.
Duterte memaki dua media dengan sebutan "anak pelacur", sambil mengancam adanya "karma" atas kritik dan pemberitaan tentang kebijakan pemberantasan narkoba di Filipina.
Serangan verbal Duterte itu dilancarkan kepada jaringan televisi ABS-CBN dan harian terkemuka the Philippine Daily Inquirer.
Baca: Wawancara Eksklusif dengan Istri Duterte: Suami Saya Tidak Seperti yang Diberitakan Media
Baca: EKSKLUSIF: Lewat Tengah Malam, Tribunnews Diundang ke Rumah Sederhana Duterte
Hal itu, seperti diberitakan AFP, Kamis (30/3/2017) terjadi saat Duterte menyampaikan pidato, sekaligus mengecam Uni Eropa yang menyebut langkah Duterte sebagai pelanggaran hak asasi manusia.
"Saya tidak mengancam mereka, tapi suatu saat nanti akan ada karma yang mereka alami," kata Duterte kepada dua media itu.
"Apa yang mereka lakukan memalukan, mereka anak-anak jurnalis pelacur," sebut Duterte lagi.
Duterte kemudian menyebut keluarga Prieto dan Lopez yang memiliki the Inquirer dan ABS-CBN sebagai "oligarki" yang menggunakan media untuk mempromosikan kandidat politik yang mereka pilih.
"Itulah yang kini melanda masyarakat Filipina, itu adalah media yang korup, wajah Prieto dan Lopez, dengan uang mereka dan gereja," katanya.
Duterte juga mengancam akan menggunakan stasiun televisi pemerintah untuk membuat malu kedua keluarga itu.
"Saya juga akan melakukan hal serupa kepada kalian. Saya akan menghantui hidup kalian dan anak-anak kalian," ungkap Duterte.