Tempat Duduk Berbentuk Alat Kelamin Laki-laki Menuai Perdebatan
Kursi itu, yang dibentuk menyerupai penis yang muncul dan dada, dirancang untuk mengkampanyekan soal pelecehan seksual yang dialami oleh penumpang per
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, MEXICO CITY - Bangku bergaya baru yang muncul di metro Mexico City, ibu kota Meksiko, dinilai tak pantas, tidak nyaman, merendahkan, dan memalukan. Memang itu tujuannya.
Kursi itu, yang dibentuk menyerupai penis yang muncul dan dada, dirancang untuk mengkampanyekan soal pelecehan seksual yang dialami oleh penumpang perempuan.
Penjelasan di samping kursi khusus pria itu menyatakan, "Memang tidak nyaman duduk di sini, tapi ini tidak ada apa-apanya dibanding kekerasan seksual yang dialami perempuan dalam perjalanan mereka setiap harinya."
Bangku ini tidak permanen, tapi bagian dari kampanye #NoEsDeHombres yang bertujuan menyoroti pelecehan seksual di angkutan umum.
Namun bangku ini mendapat tanggapan beragam.
Di bawah video aksi ini, yang sudah ditonton lebih dari 700.000 kali dalam 10 hari terakhir, ada beberapa orang yang memuji ide tersebut, sementara lainnya menyebut kampanye ini 'seksis' dan tidak adil bagi pria.
Gendes adalah organisasi masyarakat sipil di Meksiko yang fokusnya adalah bekerja dengan pria untuk mempromosikan persamaan hak dan melawan pelecehan seksual, yang merupakan masalah besar di negara itu.
Rene Lopez Perez, yang mengepalai program riset, memuji kampanye tersebut karena telah membahas suatu isu penting dan menjadi perdebatan di masyarakat. Namun dia juga menegaskan pentingnya agar tidak melihat semua pria sebagai pelaku kekerasan.
"Penting untuk tidak menstigma semua pria berperilaku jahat dan berpotensi menyerang perempuan," katanya.
Holly Kearl, yang mendirikan situs AS Stop Street Harassment, mengatakan bahwa ada hal yang menarik dengan mengalihkan fokus dari perempuan.
Saat dia menghadiri Forum Pemimpin Dunia untuk Kota Aman bagi Perempuan PBB di Mexico City, bulan lalu, dia mencatat bahwa beban perubahan sering diletakkan pada perempuan.
"Seringnya, inisiatif seputar keamanan perempuan berfokus pada apa yang harus atau tidak boleh dilakukan perempuan, maka ini hal yang positif, ada kampanye kreatif yang ditujukan untuk pria," katanya.
Meski dia juga mengatakan bahwa korban kekerasan seksual - baik pria maupun perempuan - juga menggunakan metro, dan bisa merasa tidak nyaman akan kampanye eksplisit tersebut.