Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jenderal Arab Saudi Dilempari Telur di London

Pemerintah Inggris secara resmi meminta maaf terkait insiden pelemparan telur terhadap seorang perwira tinggi AD Arab Saudi saat berkunjung ke London.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Jenderal Arab Saudi Dilempari Telur di London
AFP
Jenderal Ahmed Asiri. 

TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Pemerintah Inggris secara resmi meminta maaf terkait insiden pelemparan telur terhadap seorang perwira tinggi AD Arab Saudi saat berkunjung ke London.

Seorang aktivis anti-perang pekan lalu mencoba menangkap Jenderal Ahmed Asiri, juru bicara koalisi Arab Saudi yang berperang di Yaman.

Selain upaya penangkapan itu, seorang aktivis anti-perang lainnya kemudian melemparkan telur ke punggung Asiri.

"Menlu Boris Johnson menghubungi wakil putra mahkota Mohammed bin Salman, putra Raja Arab Saudi sekaligus menteri pertahanan, untuk meminta maaf terkait insiden yang menimpa Jenderal Ahmed Asiri," demikian dikabarkan kantor berita Arab Saudi, SPA, Minggu (2/4/2017).

Berdasarkan video yang diunggah ke media sosial Twitter menunjukkan aktivis anti-perang Sam Walton berjalan mendekati Asiri.

Dia kemudian meletakkan tangannya di pundak sang jenderal dan sempat mengatakan dia ditahan warga sebelum aparat keamanan mendorong Walton.

"Saya menyatakan Anda berada di bawah penahanan warga karena kejahatan perang di Yaman," demikian pernyataan Walton kepada Asiri.

Berita Rekomendasi

Warga sipil Inggris memang diizinkan menahan seseorang yang dianggap melakukan kejahatan yang amat berat.

Setelah upaya Walton digagalkan, seorang pengunjuk rasa menyelinap dan mengikuti rombongan Asiri ke arah pintu masuk gedung.

Di sana, dia melemparkan sebutir telur yang menghantam punggung sang jenderal.

Video itu memperlihatkan Asiri berbalik setelah dilempar telur dan mengacungkan jari tengahnya ke arah sang pemrotes.

Sejumlah kelompok pejuang HAM memang mengkritik operasi militer Arab Saudi di Yaman, yang sudah berlanngsung dua tahun dan telah menewaskan ribuan orang.

Sumber : AFP

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas