Mengerikan Inilah Gejala dan Bahaya Senjata Kimia dalam Perang Suriah
Gejala yang diderita para korban merujuk pada gejala-gejala yang ditimbulkan akibat paparan gas beracun sarin.
Penulis: Cornelia Putri Indriastuti
Satu tahun berikutnya terdapat serangan susulan di stasiun kereta bawah tanah Tokyo yang membunuh 12 orang.
Pada 2013, ketika perang saudara di Suriah terjadi, sarin digunakan dalam serangan di area Ghouta.
Berbagai sumber menyebutkan bahwa jumlah korban meninggal mencapai 322 hingga 1729 orang.
Dr Shajul Islam, yang telah menjalani pelatihan di Inggris dan saat ini bertugas di Suriah utara, menunjukkan rekaman mengerikan mengenai para korban Suriah.
Shajul mengunggah serangkaian informasi dan video pada akun Twitternya @DrShajulIslam pada Selasa (4/4/2017).
Pada tweet pertamanya Shajul menuliskan, "Rumah sakit kami penuh (dengan kroban) dari serangan sarin hari ini. Siapapun yang ingin bukti, aku akan melakukan panggilan video denganmu".
Unggahan tersebut ditulisnya dengan menggunakan huruf besar seluruhnya.
Pada unggahan kedua Shajul menyertakan sebuah video yang menunjukkan kondisi para korban di rumah sakit.
"Apa kau masih meragukan #Sarin digunakan pada kami? Pupil yang tidak bereaksi! Kami memiliki contohnya. Akankah ada yang peduli!? Siapa yang akan menghentikan ini? #Suriah," demikian tulis Shajul bersama unggahan videonya di Twitter.
Pada pukul 4 sore Shajul kembali menuliskan dalam akun Twitternya, "Ini adalah yang terakhir dari serangan sarin. Pasien masih datang membanjiri (rumah sakit). Anak ini dilarikan tanpa satupun keluarganya. Mereka mungkin telah meninggal".
Tulisan itu disertai gambar seorang anak kecil yang menangis dan sedang mendapatkan perawatan dari para tenaga medis.
Pada tweet terakhirnya Shajul menuliskan, "Video 10 menit dari serangan sarin di #Suriah. Silahkan gunakan rekaman ini untuk membentuk kesadaran (masyarakat dunia)".
Tulisan terakhirnya tersebut disertai tautan ke sebuah video yang diunggah pada akun Youtube Dr Shajul Islam pada Selasa (4/4/2017).
Selengkapnya tonton video di atas. (*)