Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rusia dan Iran Mengutuk Keras, Sekutu AS Puji Serangan 59 Rudal ke Suriah

Rusia melihat operasi Amerika Serikat ini akan menimbulkan keretakan hubungan antara Moskow dan Washington.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Rusia dan Iran Mengutuk Keras, Sekutu AS Puji Serangan 59 Rudal ke Suriah
Associated Press (AP)
Rudal Tomahawk 

TRIBUNNEWS.COM,MOSKOW - Rusia bereaksi keras terhadap serangan rudal Tomahawk Amerika Serikat (AS) ke Suriah.

Presiden Vladimir Putin tetap ngotot mempertahankan pandangannya bahwa sekutunya, Presiden Suriah, Bashar al-Assad, tidak mungkin melakukan serangan kepada bangsanya sendiri dengan senjata kimia.

Rusia melihat operasi Amerika Serikat ini akan menimbulkan keretakan hubungan antara Moskow dan Washington.

Iran, sekutu utama Rusia mendukung Assad juga mengutuk serangan Amerika yang memgakibatkan enam orang tewas, menurut militer Suriah.

Juru bicara Presiden Vladimir Putin, Dmitri S. Peskov mengatakan serangan Amerika itu merupakan pukulan signifikan untuk hubungan Amerika-Rusia.

"Presiden Putin menganggap serangan Amerika itu merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional dan dibuat atas dalih palsu dan mengada-ada," kata Peskov.

Moskow juga mendorong Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB) untuk mengadakan pertemuan darurat membicarakan serangan rudal Amerika.

Berita Rekomendasi

"Serangan rudal jelajah Amerika ke pangkalan udara di Al Shayrat pada Jumat (7/4/2017), yang diarahkan terhadap jet tempur Suriah dan infrastruktur lainnya, juga mengabaikan fakta bahwa "teroris" telah juga menggunakan senjata kimia," ujar Peskov, tanpa menyebut contoh-contoh spesifik.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Bahram Ghasemi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pemerintahannya mengutuk serangan rudal Amerika.

Ia menambahkan bahwa serangan Amerika itu akan "memperkuat gagalnya perang terhadap teroris" dan makin membuat rumit situasi di wilayah itu.

Ghasemi mencatat bahwa Iran, sebagai korban utama dari serangan senjata kimia selama Perang Iran-Irak tahun 1980an, mengutuk penggunaan senjata kimia di mana pun.

Tapi, ia menambahkan, tuduhan terhadap Suriah melakukan serangan senjata kimia belum terbukti.

Dalam hal tindakan Amerika, Teheran "menganggap tudingan Amerika terhadap Suriah menggunakan senjata kimia masih sepihak dan itu berbahaya, destruktif dan pelanggaran terhadap hukum internasional."

Sekutu Mendukung

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas