Polisi Berhijab Ini Tewas Saat Coba Lindungi Umat Kristen
Setidaknya 44 orang tewas dalam dua pemboman yang menargetkan minoritas Kristen Mesir pada hari Minggu palma itu.
Editor: Hasanudin Aco
Serangan terjadi pada hari Minggu Palma, seminggu sebelum jemaat Kristen merayakan Paskah.
Sementara itu Paus Fransiskus akan mengunjungi Mesir pada akhir bulan ini, tepatnya 28-29 April. Paus tidak mau mengurungkan niatnya mengunjungi negeri yang sedang rawan ancaman bom itu.
Kristen Mesir adalah kelompok minoritas, sekitar 10 persen dari 90 juta penduduk yang mayoritas Muslim. Mereka sering menjadi target kekerasan oleh kelompok radikal, yakni oleh sayap ISIS di wilayah Sinai.
Serangan pada Minggu palma ini telah memicu kemarahan publik, yang mendorong Presiden Abdel Fattah el-Sisi, berjanji untuk mendindak tegas ekstremisme.
Pemerintah telah mengumumkan keadaan darurat selama tiga bulan ke depan dan mengerahkan pasukan untuk menjaga ruang-ruang publik di seluruh negeri, terutama lagi selama Paskah.
Wahby Lamie, yang salah satu keponakannya tewas dan lainnya luka-luka dalam ledakan Tanta, menyatakan putus asanya kepada Reuters.
“Untuk berapa lama lagi kita mengalami situasi terbelah seperti ini? Siapa pun yang berbeda dari kelompok ekstremis disebut kafir, baik itu Muslim maupun Kristen,” katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.