Pria Ini Tiga Tahun Hidup di Plafon WC, Kok Bisa?
Pekerja itu pun langsung melaporkan temuan itu, hingga pejabat kota dan sejumlah polisi datang ke WC umum yang berada di taman Usuki tersebut.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seorang tukang listrik yang dikontrak oleh Pemerintah Kota Usuki, Jepang untuk melayani toilet umum terkejut saat melihat bayangan berbentuk manusia ketika sedang memasang lampu.
Bayangan itu muncul dari bagian plafon WC umum yang sedang dikerjakannya.
Pekerja itu pun langsung melaporkan temuan itu, hingga pejabat kota dan sejumlah polisi datang ke WC umum yang berada di taman Usuki tersebut.
Saat petugas memasuki langit-langit toilet, mereka menemukan pemanas ruang, kompor gas, majalah, dan berbagai pakaian, di areal seluas 92 meter persegi itu.
Baca: Kucing Peliharaan Hilang, Warga Banjarmasin Ini Temukan Ular Piton di Plafon Rumahnya
Loteng di atas WC umum itu cukup besar untuk berdiri, khususnya di bagian tengah.
Semua bagian pun terlihat sangat bersih dan terawat dengan baik.
Saat itulah petugas menyadari bahwa ada orang yang menjadikan areal itu sebagai tempat tinggal.
Dia adalah seorang pria paruh baya, yang ternyata ada di tempat itu saat pemeriksaan.
Petugas pun lalu menangkap pria tersebut.
Dalam pemeriksaan terungkap, lelaki itu adalah Takashi Yamanouchi, 54 tahun yang berasal dari Prefektur Gifu.
Kepada polisi, seperti diberitakan laman Mainichi, Selasa (25/4/2017), Yamanouchi mengaku dia meninggalkan kampung halamannya sejak 10 tahun lalu.
Sejak saat itu dia tinggal berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain, hingga dia menemukan rumah barunya di plafon WC umum di wilayah Oita tersebut.
Dia menemukan tempat itu ketika suatu ketika dia melihat ada orang yang masuk ke dalamnya.
Akhirnya, dia memutuskan untuk tinggal di tempat itu bersama orang tadi untuk beberapa waktu.
Namun kemudian, "kawan sekamar" itu pergi, dan Yamanouchi melanjutkan hidupnya di tempat itu sejak tiga tahun terakhir.
Mungkin, hal yang paling membingungkan di antara semua perabotan Yamanouchi adalah lotengn itu diisi pula dengan lebih dari 300 botol plastik yang terdiri dari ukuran dua liter dan 500 mililiter penuh urin.
Hingga kini belum jelas, apakah hal itu dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap "rumah toilet"-nya, atau apakah bagian dari kehati-hatiannya agar tetap tak terdeteksi hingga waktu yang lama.
Seberapa pun teliti Yamanouchi menyembunyikan huniannya, ternyata hanya persoaan waktu hingga dia tepergok dan digelandang polisi.
Pertanyaan yang muncul selanjutnya adalah, setelah lelaki itu dikenai dakwaan pelanggaran, dari mana dia akan membayar denda.
Mungkin, hukuman penjara akan menjadi suatu perbaikan bagi dia, ketimbang hidup menggelandang.