Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Patah Hati, Seorang Suami Tidur Sekamar dengan Jenazah Istrinya

Seorang pria Inggris mengungkapkan tidur sekamar dengan jenazah istrinya selama enam hari setelah istrinya meninggal dunia.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Patah Hati, Seorang Suami Tidur Sekamar dengan Jenazah Istrinya
Paul Clarck/BBC
Russell Davison mengaku patah hati atas kematian istrinya, Wendy. 

TRIBUNNEWS.COM, INGGRIS - Seorang pria Inggris mengungkapkan tidur sekamar dengan jenazah istrinya selama enam hari setelah istrinya meninggal dunia.

Wendy Davison, 50, meninggal dunia di Derby, Inggris tengah, bulan lalu setelah mengalami kanker seviks.

Suaminya, Russell Davison, merasa 'patah hati' dan tidak menginginkan jenazah istrinya dibawa ke kamar mayat karena ingin melawan sikap-sikap terhadap kematian.

"Kematian tampak sebagai subjek yang begitu tabu dalam masyarakat kita, tak seorang pun tampaknya tidak ingin membicarakannya."

"Saya tidak menginginkan jenazahnya disimpan di kamar mayat atau menyerahkannya ke direktur urusan pemakaman. Saya ingin keluarga saya mengurusnya sendiri di rumah kami, menempatkannya di kamar kami sehingga saya bisa tidur satu kamar," tambah Davison.

Para teman dan kerabat Wendy Davison menengok jenazahnya di rumah.
Para teman dan kerabat Wendy Davison menengok jenazahnya di rumah. (Russell Davison/BBC)

Menyimpan jenazah di rumah dianggap legal dan Pengadilan Urusan Kematian Derbyshire, yang membawahi wilayah Derby, mengukuhkan bahwa dokter dari Wendy Davison telah melaporkan kematiannya.

Ketika Wendy Davison didiagnosa kanker tidak lama setelah pesta ulang tahun bersama ke-40 pasangan itu pada 2006, mereka memutuskan untuk menempuh pendekatan 'alamiah' bagi perawatannya.

Berita Rekomendasi

"Kami tidak siap menempatkan hidupnya di tangan para dokter. Kami ingin melakukan riset sendiri dan menjalankan tugas terbaik yang dapat kami lakukan untuk menyelamatkanya nyawa Wendy," tutur sang suami.

Ia yakin pendekatan yang ditempuh keluarga, termasuk menolak perawatan kemoterapi dan radioterapi, memperpanjang hidup Wendy dalam hitungan 'sangat panjang'.

Pada 2014, Wendy Davison 'divonis' bahwa ia hanya akan hidup selama enam bulan yang membuat pasangan suami-istri tersebut memutuskan untuk berkeliling Eropa.

Namun pada September tahun lalu, mereka terpaksa pulang ke Inggris karena kondisi Wendy yang semakin parah sehingga dia dirawat di rumah sakit setempat, Royal Derby Hospital.

Betapa pun mereka bertekad tidak akan membiarkan Wendy Davison meninggal dunia di rumah sakit.

Diputuskan bahwa Wendy dirawat di rumah oleh keluarga dan jenazahnya tetap disimpan di rumah sampai hari kremasi.

Sumber: BBC Indonesia
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas