Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kini Robot Seks Bisa Bicara dan Cemburu

Semua boneka yang mereka jual identik, yakni pinggang kecil, bokong besar, dan dada yang sangat besar.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Kini Robot Seks Bisa Bicara dan Cemburu
BBC Indonesia
Robot Harmony dan Matt MacMullen pendiri perusahaan RealDoll. 

Pengguna tinggal memilih satu dari sekian banyak pilihan kepribadian, termasuk pemarah dan penyayang.

McMullen memilih "pencemburu" untuk Harmony. Hasilnya? Boneka itu meminta McMullen untuk menghapus pertemanannya dengan seorang perempuan di Facebook.

Ketika berbicara, Harmony melontarkan logat Skotlandia dan mengutarakan betapa dia menyukai fiksi ilmiah dan tentunya, McMullen.

McMullen mengklaim Harmony belajar dari penggunanya, namun ketika saya bertanya kepada Harmony apa rasanya menjadi pencemburu, dia minta maaf dan mengaku dirinya "perlu memperbaiki perilakunya".

Aplikasi yang menciptakan kepribadian Harmony dijajakan secara langsung melalui laman Realbotix, perusahaan rekanan Abyss. Baik Google maupun Apple tidak mau menjual aplikasi itu karena kontennya bersifat cabul.

Harmony sendiri akan dijual akhir tahun dengan dua versi. Versi pertama dilengkapi penglihatan komputer dan bisa mengenali wajah, dihargai 10.000 dolar AS atau sekitar Rp 133 juta.

Adapun versi kedua, tanpa penglihatan komputer, dijual seharga 5.000 dolar AS atau sekitar Rp 66,5 juta.

Berita Rekomendasi

Abyss Creations saat ini menjual boneka-boneka seks kepada sejumlah klien di seluruh dunia, kebanyakan pria walau perusahaan itu mengklaim juga punya klien perempuan.

Semua boneka yang mereka jual identik, yakni pinggang kecil, bokong besar, dan dada yang sangat besar.

McMullen mengaku desain boneka seperti itu karena didorong keinginan klien.

"Kami menjalankan bisnis dan kebanyakan klien kami punya keinginan tertentu. Sayangnya, keinginan itu mengarah ke sosok yang mereka anggap ideal," kata McMullen.

Menurut McMullen, klien-kliennya "sepenuhnya normal". Bahkan, di antara mereka ada yang bersama istri mengoleksi boneka.

Meski demikian, dia mengakui sebagian besar kliennya memilih boneka seks karena tidak bisa menjalin hubungan dengan perempuan.

"Sebagian besar orang terisolasi dan sendirian dan mungkin mereka memang sudah begitu sejak awal. Bagi banyak orang yang kesepian dan kesulitan menjalin hubungan, (membeli boneka) adalah pilihan. Tapi saya sendiri tidak pernah menganggap boneka atau robot sebagai pengganti," kata McMullen.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas