Politik di AS Memanas, Harta Bos Djarum Ikut Susut Rp 2,79 Triliun
Perintah Presiden AS Donald Trump untuk memecat Kepala Biro Investigasi Federal (FBI) James Comey berbuntut panjang. Bursa saham di AS rontok.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, AS - Perintah Presiden AS Donald Trump untuk memecat Kepala Biro Investigasi Federal (FBI) James Comey berbuntut panjang. Bursa saham di AS rontok di Rabu (17/5/2017).
Pemecatan tersebut berujung pada memanasnya kondisi politik di AS, dan berdampak pada kekhawatiran investor bahwa Trump tidak akan segera memenhubi janjinya untuk melakukan pemangkasan pajak.
Upaya Trump yang meminta James Comey mantan Kepala Biro Investigasi Federal (FBI) menghentikan pemeriksaan terhadap Michael Flynn, Penasehat Keamanan Nasional AS, yang bercakap dengan Dubes Rusia terkait kampanye Trump.
Baca: Harta 4 Orang Terkaya Indonesia Lebih Besar dari 100 Juta Rakyat Termiskin
Baca: Istri Orang Terkaya Dunia Melinda Gates Blusukan di Yogya, Duduk di Tikar Disuguhi Kue Tradisional
Memanasnya situasi politik AS membuat bursa utama dunia pun terbakar.
Bloomberg Billionaires Index mencatat, kekayaan 500 orang terkaya di dunia pada Rabu (17/5/2017) menyusut 35 miliar dollar AS, hanya dalam tempo sehari.
Sejumlah miliarder pun susut kekayaannya.
Semisal kekayaan pendiri Facebook Inc, Mark Zuckerberg, tergerus hingga 2 miliar dollar AS lantaran harga saham Facebook turun 3,3 persen.
Pada saat yang sama di Indonesia, kekayaan Robert Budi Hartono, anak kedua dari Oei Wie Gwan pendiri Grup Djarum, turun 209 juta dollar AS atau setara Rp 2,79 triliun dalam sehari.
Kekayaan Budi Hartono pun turun menjadi 9,49 miliar dollar AS.
Budi saat ini berada di peringkat ke-140, orang terkaya di dunia dalam daftar Bloomberg Billionaires Index.
Adapun kekayaan sang kakak, Michael Hartono berada di posisi ke-147 dunia. Kekayaan Michael turun 201 juta dollar AS, menjadi 9,12 miliar dollar AS.
Penulis: Yuwono Triatmodjo