Pernyataan Mengejutkan Raja Salman, Sebut Negara ini Sponsor Terorisme Dunia
Arab Saudi menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Arab Islam Amerika di King Abdulaziz Convention Center, Riyadh.
Editor: Rendy Sadikin
Dilansir dari Kompas.com, Trump menyerukan agar negara-negara muslim menolak dan melindungi kelompok ekstrimisme.
Dirinya juga menyerukan agar mengisolasi negara Iran.
Menurut Trump, Iran adalah negara yang menyebabkan konflik sektarian dan terorisme.
"Dari Lebanon ke Irak hingga Yaman, Iran mendanai, mempersenjatai, dan melatih para teroris, milisi, dan kelompok-kelompok ekstremis yang menyebarkan kehancuran serta kekacauan di seluruh kawasan," tambah Trump dalam pidatonya.
"Hingga rezim Iran bersedia ikut menciptakan perdamaian dunia, semua negara harus bekerja sama mengucilkan Iran dan berdoa agar rakyat Iran segera mendapatkan pemimpin yang tepat," ujar Trump.
Dampak terorisme
Catatan Jokowi saat menyampaikan pidato di hadapan para kepala negara pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Arab Islam Amerika, Minggu (21/5/2017), soal kondisi umat islam
"Umat Islam adalah korban terbanyak dari konflik dan radikalisme terorisme. Jutaan saudara-saudara kita harus keluar dari negaranya untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Jutaan generasi muda kehilangan harapan masa depannya.
Kondisi ini membuat anak-anak muda frustrasi dan marah, perasaan yang dapat berakhir dengan munculnya bibit-bibit baru ektremisme dan radikalisme.
Inilah yang saya paparkan di forum Konferensi Tingkat Tinggi Arab Islam Amerika di Conference Hall King Abdulaziz Convention Center, Riyadh Arab Saudi, Minggu 21 Mei kemarin. Tujuh kepala negara dan pemerintahan tampil sebagai pembicara di forum yang dihadiri 55 pemimpin negara berpenduduk mayoritas muslim dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump itu. Salah satunya adalah saya sebagai Presiden Republik Indonesia.
Tentu saja, kesempatan itu saya manfaatkan sebaik-baiknya untuk menyampaikan pemikiran mengenai konflik, radikalisme dan terorisme yang sedang menjadi ancaman di mana-mana. Dan Indonesia adalah salah satu korban aksi terorisme. Contohnya, serangan bom di Bali tahun 2002 dan 2005, dan di Jakarta pada bulan Januari 2016.
Dunia marah dan berduka melihat jatuhnya korban serangan terorisme di berbagai belahan dunia di Perancis, Belgia, Inggris, Australia dan lain-lain. Dunia seharusnya juga sangat prihatin terhadap jatuhnya lebih banyak korban jiwa akibat konflik dan aksi terorisme di beberapa negara seperti Irak, Yaman, Suriah, Libya.
Bagaimana mengatasi ini semua?
Saya menyampaikan empat pemikiran kepada para pemimpin dunia. Pertama umat Islam se dunia harus bersatu bersatu untuk meningkatkan ukhuwah Islamiyah. Persatuan umat Islam merupakan kunci untuk keberhasilan memberantas terorisme; janganlah energi kita habis untuk saling bermusuhan.