Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

ISIS Dikabarkan Tunjuk Dosen asal Malaysia Sebagai Pemimpin di Asia Tenggara

Ia saat ini berada di Filipina Selatan dan diyakini aktif berpartisipasi dalam kegiatan kelompok radikal Islam di sana.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in ISIS Dikabarkan Tunjuk Dosen asal Malaysia Sebagai Pemimpin di Asia Tenggara
Repro/KompasTV
Militer Filipina terlibat baku tembak dalam pertempuran melawan kelompok pemberontak Maute yang pro-ISIS di Kota Marawi, Filipina. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah portal online Malaysia memberitakan akan ada seorang mantan dosen Universitas Malaya (UM), menjadi komandan resmi Islamic State (IS) atau Negara Islam di Asia Tenggara.

Melansir dari Freemalaysiatoday.com, mantan dosen UM tersebut disebutkan bernama Mahmud Ahmad, yang pernah menerima pelatihan militan dari Al-Qaeda di Afghanistan.

Nama Mahmud Ahmad dikabarkan oleh sumber intelijen disebut berada di balik rencana untuk membentuk sebuah fraksi IS di wilayah tersebut dengan mempertemukan kelompok ekstremis di Malaysia, Indonesia dan Filipina, seperti laporan di The Star Online, Sabtu (27/5/2017).

Ia saat ini berada di Filipina Selatan dan diyakini aktif berpartisipasi dalam kegiatan kelompok radikal Islam di sana.

Laporan tersebut mengatakan Mahmud sedang diintai oleh IS untuk mengambilalih dari Isnilon Hapilon, pemimpin militan radikal Abu Sayyaf, untuk memimpin benteng gerakan teror Timur Tengah di Asia Tenggara.

Isnilon, yang dinyatakan sebagai Emir pasukan IS di Filipina awal tahun lalu, mengalami luka parah dalam serangan udara di Basilan sekitar dua bulan yang lalu.

Sumber lainnya mengatakan Khalifah Abu Bakr al-Baghdadi sedang mencari seorang pemimpin di Asia Tenggara setelah kematian koordinator Malaysia Muhammad Wanndy Mohamed Jedi dalam serangan pesawat di Raqqa, Suriah, pada 29 April lalu.

Berita Rekomendasi

Selain Isnilon, Mahmud adalah satu-satunya wakil yang dipercaya oleh Baghdadi di wilayah ini.

Mahmud yang dikenal sebagai Abu Handzalah, tak hanya mengajar di UM saja.

Ia pernah melakukan perjalanan ke Filipina pada tahun 2014 setelah polisi Malaysia mengidentifikasinya sebagai seorang militan dan kepala perekrut yang bertanggung jawab atas pelatihan dan mengirim orang lain untuk berperang di Suriah dan Irak.

Empat orang Malaysia lainnya juga mengikuti dan pergi ke Filipina Selatan untuk melancarkan serangan dan melakukan kegiatan kriminal, termasuk Abu Sayyaf.

Mereka termasuk asistennya Mohd Najib Husen (terbunuh di Filipina), pegawai Dewan Kota Selayang Muhammad Joraimee Awang Raimee, dan anggota Darul Islam Sabah Mohd Amin Baco dan Jeknal Adil.

Laporan tersebut mengutip kepala Divisi Kontra Terorisme Cabang Khusus Wakil Komunis Ayob Khan Mydin Pitchay yang mengatakan Mahmud diketahui tergabung dengan Abu Sayyaf.

"Namun, kami masih berusaha mengumpulkan cukup intelijen untuk mengungkap militan Malaysia yang terlibat di sana (Mindanao)," katanya kemarin.

Halaman
12
Sumber: TribunWow.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas