Basmi Milisi di Marawi Pasukan AS Turun Tangan
Pasukan khusus Amerika Serikat mendampingi militer Filipina dalam operasi di Marawi untuk melawan kelompok milisi.
TRIBUNNEWS.COM, MARAWI - Pasukan khusus Amerika Serikat mendampingi militer Filipina dalam operasi di Marawi untuk melawan kelompok milisi.
Bantuan ini merupakan permintaan pemerintah Filipina. Peran Amerika Serikat, sampai saat ini adalah memberikan sokongan teknis.
Seperti mengerahkan pesawat pengintai. Namun, belum ada pasukan Amerika Serikat yang turun ke medan perang secara langsung.
Kini, militer Filipina tengah menggencarkan serangan, baik dari darat maupun udara.
Meningkatnya ketegangan di Marawi telah menewaskan banyak anggota militer.
Yang terakhir, 13 anggota marinir tewas dalam pertempuran intens melawan kelompok Maute yang berlangsung selama 16 jam.
Jumlah ini menambah daftar tentara Filipina yang tewas menjadi 58 orang, sejak pertempuran pecah tiga pekan lalu.
Jenazah marinir yang gugur dalam tugas telah dipulangkan ke Manila untuk segera dimakamkan.
Aliansi militer Amerika Serikat dan Filipina memang terbilang erat.
Tahun 2002, misalnya, Amerika Serikat mengirimkan pasukan ke Mindanao untuk melatih tentara Filipina dalam upaya melawan kelompok Abu Sayyaf.
Hubungan Amerika Serikat dan Filipina memang tidak sehangat dulu, sejak Presiden Rodrigo Duterte berkuasa.
Meski begitu, Amerika Serikat tetap memberi bantuan logistic dan teknis. Pertempuran pecah pada 23 Mei 2017 ketika kelompok Maute menyerang Marawi
. Akibat kejadian ini, Presiden Duterte memberlakukan hukum darurat militer di Pulau Mindanao. Militer Filipina mendapatkan kebebasan bertindak untuk menumpas kelompok Maute.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.