Filipina Bantah Masjid Jadi Sasaran Serangan Militer di Marawi
Restituto Padilla menekankan bahwa militer Filipina menganggap masjid sebagai area-area yang harus dihormati.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, MARAWI - Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) membantah tuduhan bahwa masjid menjadi sasaran serangan militer di Marawi, Filipina.
Juru bicara Divisi Infanteri 1 AFP Letkol Jo-Ar Herrera sebelumnya memang mengatakan bahwa banyak teroris Maute yang bersembunyi di masjid dan menjadikan tempat ibadah itu sebagai tamengnya.
Jika demikian, maka pasukan AFP tak segan akan menyerang sampai ke masjid tersebut demi menyelamatkan lebih banyak nyawa di kota itu.
Namun, juru bicara AFP Brigjen Restituto Padilla menjamin bahwa itu bukan berarti masjid secara sengaja dijadikan sasaran serangan militer.
Hal itu kerap dituduhkan pada AFP melalui laporan-laporan anonim yang beredar.
"Ada instruksi jelas dari Panglima AFP (Jenderal Eduardo Año) bahwa kami harus menghormati area-area tertentu, seperti tempat ibadah," kata Restituto Padilla, Rabu (14/6/2017).
Restituto Padilla menekankan bahwa militer Filipina menganggap masjid sebagai area-area yang harus dihormati.
Karenanya, sebisa mungkin tempat-tempat ibadah seperti itu dihindari dari dampak serangan atau konflik senjata.
"Meskipun pihak musuh menggunakan masjid sebagai tempat bersembunyi atau menyerang, kami mungkin akan menyerang balik juga, tapi masjid itu tak akan sampai diledakkan," ucap Resituto lagi.
Menurut Restituto Padilla, ada dua masjid di Marawi yang digunakan para teroris Maute sebagai tempat persembunyian.
Sedangkan, juru bicara kepresidenan Filipina Ernesto Abella mengatakan upaya operasi perlawanan kelompok Maute di Marawi terus berlangsung "positif".
"Pasukan militer terus meningkatkan kekuasaannya di daerah-daerah yang diambil alih oleh teroris," kata Ernesto Abella. (Inquirer/PhilStar)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.