Pria Kelainan Saraf Diduga Jadi Pelaku Insiden Bom Sekolah di Tiongkok
Seorang pria kelainan saraf diduga menjadi pelaku insiden bom sekolah taman kanak-kanak di Tiongkok, Kamis (15/6/2017).
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania
TRIBUNNEWS.COM, JIANGSU - Seorang pria kelainan saraf diduga menjadi pelaku insiden bom sekolah taman kanak-kanak di Tiongkok, Kamis (15/6/2017).
Kepolisian Tiongkok, Jumat (16/6/2017), meyakini seorang pemuda berusia 22 tahun menjadi pelaku yang memasang alat peledak di sebuah sekolah di Provinsi Jiangsu, Tiongkok.
Melalui penyelidikan dan uji DNA, polisi mengidentifikasi bahwa pelaku bernama belakang Xu.
Xu diketahui merupakan seorang pemuda yang pernah dikeluarkan dari sekolah.
Serta bekerja dan tinggal di dekat sekolah yang menjadi targetnya itu.
Selain itu, Xu juga diketahui menderita kelainan atau disfungsi saraf yang membuat dirinya menderita masalah jantung dan pernapasan.
"Kami juga menemukan bahan-bahan untuk membuat alat peledak di kamarnya dan pada tembok kamarnya terdapat tulisan 'mati' dan 'bunuh'," jelas Wakil Kepala Kepolisian Jiangsu, Pei Jun.
Dikatakan Xu dikeluarkan dari sekolah lantaran kelainan saraf yang dideritanya itu.
Xu termasuk dalam total delapan orang korban tewas dalam insiden yang mencederai 65 orang itu.
Sebanyak dua orang tewas di lokasi dalam serangan bom tersebut, sedangkan enam orang lainnya tewas saat mendapat perawatan di rumah sakit.
Insiden bom terjadi sesaat menjelang jam pulang sekolah, tepatnya ketika sejumlah orangtua berkumpul di dekat gerbang sekolah untuk menjemput anak-anak mereka.
Atas insiden tersebut, Menteri Pendidikan Tiongkok meminta agar pejabat-pejabat di sektor pendidikan memastikan lingkungan sekolah-sekolah Tiongkok aman untuk pelajar dan guru. (Washington Post/Reuters)