Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pecahkan Sejarah, Trump Tak Lagi Rayakan Idul Fitri di Gedung Putih

Tidak ada perayaan khusus menyusul hari yang dikatakan Trump sebagai "pengingat pentingnya amal baik".

Penulis: Ruth Vania C
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Pecahkan Sejarah, Trump Tak Lagi Rayakan Idul Fitri di Gedung Putih
BOSTON GLOBE
Donald Trump 

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dikatakan telah memecahkan sejarah AS, lantaran tak lagi menggelar perayaan Idul Fitri di Gedung Putih, Washington, AS.

Sungguh tak biasa melihat Idul Fitri seakan dibiarkan berlalu begitu saja oleh Gedung Putih.

Padahal, helatan jamuan makan dalam rangka Ramadan sudah digelar di Gedung Putih sejak Thomas Jefferson memerintah AS di 1800-an

Sejak itu, selama dua dekade terakhir, Gedung Putih rutin setiap tahun menggelar jamuan makan di malam terakhir Ramadan.

Gelaran tersebut biasanya dihadiri tokoh-tokoh muslim di AS, para duta besar negara-negara muslim di AS, dan pemuka-pemuka lintas agama.

Namun, di Ramadan 2017 ini, Gedung Putih hanya sekadar merilis pesan Idul Fitri dari Donald Trump dan Ibu Negara AS Melania Trump.

Tidak ada perayaan khusus menyusul hari yang dikatakan Trump sebagai "pengingat pentingnya amal baik".

Berita Rekomendasi

Hilangnya tradisi perayaan Idul Fitri di Gedung Putih tahun ini disebut memecahkan sejarah AS dan mendapat kritik dari berbagai pihak.

Seorang warga Senegal yang tinggal di Washington, Mamadou Samba, yang pernah menghadiri jamuan makan Ramadan bersama Obama pada 2015 lalu, mengaku kecewa dengan hal itu.

"Sebagai tradisi yang dipegang teguh oleh banyak presiden AS, saya secara personal menghargai jamuan makan itu sebagai semacam pengakuan dan penerimaan terhadap muslim di AS," tuturnya.

Seorang imam di sebuah masjid di Washington, Talib Shareef, juga mengakui bahwa tradisi jamuan makan itu merupakan hal yang baik.

"Menghentikannya hanya akan memperburuk keadaan. Beliau bisa menyempatkan diri bermain golf, masa ia tak bisa menyempatkan diri untuk bertemu sebagian kecil warganya?," ucap Talib. (The Guardian/AP)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas