Keperawanan Si Gadis Direnggut, Pemerkosa Malah Melakukan ini untuk Bunuh Sperma
Gadis itu dibawa ke suatu tempat yang tak diketahui, di sana keperawanannya direnggut oleh pria itu.
Penulis: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Netizen pengguna akun jejaring sosial Facebook membagikan pengalaman mengerikan yang dialami seorang gadis.
Dalam statusnya, netizen bernama Zeeda Aziz itu mengimbau para orangtua mewaspadai anak-anaknya yang mulai menggunakan ponsel pintar.
"Khususnya mereka yang memiliki akun di aplikasi pesan singkat WeChat. Jika mereka memiliki apliaks ini, tolong monitor aksi mereka secermat mungkin. Anak Anda bisa menjadi korban, bahkan pelaku pemerkosaan," tulis Zeeda.
Perempuan Cantik Ini Bunuh Diri Karena Tes Keperawanan Tak Dipercayai Suami
Netizen yang juga aktivis sosial itu pun membagikan kisah tentang seorang gadis remaja dan semuanya berawal saat dia memiliki ponsel sendiri.
Gadis itu mengaku memiliki ponsel untuk keperluan belajar.
Dengan ponsel, menurut dia, alangkah mudahnya berkomunikasi dan berdiskusi dengan teman-teman terkait tugas yang mesti diselesaikan.
Cerita Perempuan asal Tunisia yang Ingin Kembalikan Keperawanan
Temannya menyuruh gadis itu mengunduh WeChat untuk berkomunikasi, dan aplikasi ini juga memudahkan penggunanya menambah jaringan pertemanannya.
Nah, ini dimulai dengan berteman dengan orang asing di sekitar area pengguna.
Dan, siapa nyana, salah seorang teman gadis tersebut kelak menjadi pelaku pemerkosaan yang menimpa dirinya.
Sudah Gak Perawan? Jangan Cemas, Dengan Rp 5,3 Juta Dokter Mengembalikan Keperawan Lagi
Ya, pelaku pemerkosaan tersebut diketahui berusia sekitar 20 tahun, dan memiliki latar belakang dari keluarga yang beradab dan berpendidikan.
Sepekan setelah saling berkirim pesan, pelaku mengajak korban berkeliling dengan sepeda motornya.
Setuju dengan ajakan tersebut, korban pun dibawa pelaku ke suatu tempat yang tidak diketahui, nah di sanalah korban direnggut keperawanannya.
Sebelum membawa korban ke rumah, pelaku memberikan minuman berkarbonasi.
Pelaku meminta korban untuk menenggak minuman tersebut untuk membunuh sperma agar dirinya tidak hamil.
"Kesalahan gadis itu bukan cuma mempercayai pemerkosanya (bahwa sperma akan mati), tapi juga tidak memberitahukan kejadian itu ke keluarganya," ujar Zeeda.
Zeeda menasihati jika hal itu terjadi kepada anak-anak Anda, orangtua wajib memberikan dukungan dengan melaporkan ke polisi sesegera mungkin.
"Korban yang membeberkan pengakuan soal pemerkosaan itu pun diberikan terapi untuk mencegah kehamilan," tutur Zeeda.